10 Negara Calon Resmi Anggota BRICS, Tiga dari Asia Tenggara Tetangga Indonesia

10 Negara Calon Resmi Anggota BRICS, Tiga dari Asia Tenggara Tetangga Indonesia



loading…

BRICS sedang mempertimbangkan menambah 10 negara baru sebagai anggota. FOTO/Shutterstock

JAKARTA – BRICS sedang mempertimbangkan menambah 10 negara baru sebagai anggota. Proses evaluasi ini mencakup analisis terhadap kelebihan dan kekurangan yang dapat dibawa oleh masing-masing negara ke dalam aliansi.

Negara-negara yang sedang dipertimbangkan meliputi Bahrain, Malaysia, Turki, Vietnam, Belarus, Sri Lanka, Meksiko, Kuwait, Thailand, dan Uzbekistan. Bahrain dan Kuwait, sebagai dua negara penghasil minyak utama, menawarkan potensi ekonomi yang signifikan.

Dengan bergabungnya Meksiko, BRICS dapat memperluas jangkauannya ke pasar Amerika Latin, yang dapat memberikan keuntungan strategis bagi aliansi ini. Sementara itu, Belarus dapat membuka akses ke pasar Eropa Timur, yang akan semakin memperkuat posisi BRICS di kancah global.

Baca Juga: BRICS Tolak Pembayaran Dolar AS, 50% Transaksi Gunakan Yuan China

Keberadaan negara-negara seperti Turki, Vietnam, Thailand, Sri Lanka, Malaysia, dan Uzbekistan juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Bank Pembangunan Baru (NDB) yang merupakan lembaga keuangan milik BRICS. Dengan penambahan anggota baru, NDB berencana untuk memperluas penyaluran pinjaman dalam mata uang lokal, yang sangat dibutuhkan oleh negara-negara tersebut untuk pengembangan infrastruktur.

Negara-negara yang berpotensi bergabung ini tidak hanya menawarkan sumber daya alam, tetapi juga pertumbuhan ekonomi yang pesat. Misalnya, Vietnam dan Malaysia telah menunjukkan pertumbuhan PDB yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir, menjadikan mereka kandidat yang menarik untuk bergabung dengan BRICS.

Berdasarkan laporan Watcher Guru, proses penerimaan anggota baru ini diharapkan dapat meningkatkan daya tawar BRICS di panggung internasional. Dengan memperkuat aliansi, BRICS dapat lebih efektif dalam menghadapi tantangan global, termasuk isu-isu ekonomi dan politik yang kompleks.

AS Roma Datangkan Wesley Franca dari Flamengo

AS Roma Datangkan Wesley Franca dari Flamengo


AS Roma Datangkan Wesley Franca dari Flamengo
Pemain baru AS Roma Wesley Franca(X @OfficialASRoma)

KLUB Serie A AS Roma resmi mendatangkan bek sayap Wesley Franca dari klub Liga Brasil Flamengo di bursa transfer pemain musim panas ini, menjelang bergulirnya musim 2025/2026.

Dikutip dari laman resmi klub, Selasa (29/7), Wesley Franca mendapatkan kontrak berdurasi lima tahun serta akan mengenakan nomor punggung 43.

Menurut laporan Football Italia, AS Roma mengeluarkan biaya sebesar 30 juta euro atau sekitar Rp573 miliar untuk membuat Flamengo bersedia melepas Wesley Franca.

Pemain berusia 21 tahun tersebut merupakan pemain incaran pelatih kepala AS Roma Gian Piero Gasperini untuk menjadi opsi di posisi bek sayap kanan Gialorossi.

Meski dikenal sebagai pemain yang kerap bermain di posisi bek sayap kanan, pemain berkebangsaan Brasil itu diperkirakan akan didorong lebih maju agar sesuai dengan taktik Gasperini.

Pemain bernama lengkap Wesley Vinicius Franca Lima itu mengawali karier profesionalnya bersama Flamengo pada 2023 silam dan mampu menembus tim utama serta menjadi bagian penting di dalam skuad.

Selama berseragam Flamengo, Wesley Franca tampil sebanyak 136 pertandingan di berbagai ajang dan mampu menyumbangkan empat gol serta enam assist dari total 10.008 menit bermain.

Selain itu, pemain kelahiran 6 September 2003 tersebut pernah bermain untuk timnas Brasil dan sudah mengemas dua penampilan. 

Ia mencatatkan debut untuk tim Samba pada 21 Maret 2025 ketika Brasil mengalahkan timnas Kolombia di laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL. (Ant/Z-1)

Bupati Bandung Pastikan Sanitasi Bagian tak Terpisahkan dari Pembangunan Daerah

Bupati Bandung Pastikan Sanitasi Bagian tak Terpisahkan dari Pembangunan Daerah


Bupati Bandung Pastikan Sanitasi Bagian tak Terpisahkan dari Pembangunan Daerah
Pencanangan Nasional Gerakan Pembinaan Tempat Pengolahan Pangan Laik Higiene Sanitasi.(MI/BAYU ANGGORO)

BUPATI Bandung Dadang Supriatna menegaskan pentingnya pembangunan sanitasi yang baik bagi masyarakat. sanitasi yang baik adalah pondasi utama dalam mewujukan kualitas hidup masyarakat yang sehat, produktif dan berdaya saing.

Menurutnya hal inipun erat kaitannya dengan program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Khususnya pada tujuan pembangunan Berkelanjutan (TPB)  keenam, yaitu tersedianya air bersih dan sanitasi yang layak untuk semua,” ungkapnya, Senin (28/7).

Ketua Umum Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) itu  menjelaskan, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menggelar Program Pencanangan Nasional Gerakan Pembinaan Tempat Pengolahan Pangan Laik Higiene Sanitasi (PNGPTPPLHS) di Yogyakarta, pada 26 Juli.

Menurutnya kegiatan pencanangan ini merupakan implementasi nyata dari kerjasama antara HAKLI, BAPPENAS dan AKKOPSI dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.

Dia menyebut, pencanangan nasional gerakan pembinaan tempat pengolahan pangan laik higiene sanitasi ini merupakan sebuah langkah penting dalam mendukung keberhasilan program MBG.

“Sebagai Ketua Umum Akkopsi, mewakili seluruh anggota kabupaten/kota se-Indonesia, saya menyampaikan komitmen penuh dari seluruh daerah yang menjadi anggota aliansi untuk memastikan bahwa sanitasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan daerah,” katanya.

HAKLI dan AKKOPSI pun, lanjut dia, telah berkomitmen untuk mendukung program nasional MBG, melalui pendayagunaan tenaga penjaja, pengelola dan pengawas sanitasi yang dilengkapi dengan standarisasi pelatihan berkelanjutan.

“Dalam kerangka tersebut, pelatihan Massive Open Online Course (MOOC) ini merupakan bentuk nyata dari peran pemerintah daerah sebagai penerima manfaat,” jelas Kang DS, sapaan akrabnya.

Tujuannya adalah agar seluruh SPPG mendapat pengakuan laik higienis sanitasi, yang dibina secara sistematis oleh Dinas Kesehatan dan dinas terkait di masing-masing daerah, serta diawasi secara berkelanjutan oleh tenaga sanitasi lingkungan yang tergabung dalam HAKLI.

“Kemitraan antara HAKLI dan AKKOPSI ini juga akan menjadi rintisan tindak lanjut dalam pengembangan olahan dan pasca olahan SPPG, termasuk pengolahan limbah dan sampah dalam rangka ekonomi sirkuler berbasis sosial dan lingkungan yang melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif,” paparnya.

Dadang menjelaskan, komitmen HAKLI dan AKKOPSI juga tertuang melalui deklarasi Gerakan Nasional Pembinaan Laik Higiene Sanitasi hari ini.

“Ini menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan laik higiene sanitasi melalui pembinaan berkelanjutan dan pengawasan, sesuai dengan standar sanitasi keamanan pangan,” terangnya.

 

Dari Anak Kuliahan hingga Sultan, Ini Peta Lengkap Pembeli Mobil Listrik BYD di Indonesia

Dari Anak Kuliahan hingga Sultan, Ini Peta Lengkap Pembeli Mobil Listrik BYD di Indonesia


loading…

Kehadiran BYD Atto 1 menegaskan langkah BYD Indonesia yang melengkapi lini produk EV dari segmen terbawah hingga paling atas. Foto: BYD Indonesia

ICE BSD – Di balik ledakan penjualan mobil listrik BYD yang mendominasi pasar Indonesia, tersimpan strategi jenius yang jarang terlihat: kemampuan untuk menciptakan mobil yang tepat untuk setiap jenjang kehidupan.

BYD tidak hanya menjual teknologi, tetapi menawarkan solusi mobilitas yang seolah dirancang khusus untuk berbagai persona, dari anak kuliahan hingga para direktur.

Ini bukan kebetulan. Ini adalah hasil dari pemahaman mendalam tentang siapa, dan mengapa, orang Indonesia kini beralih ke era mobil listrik. Mari kita bedah peta lengkap para pengguna mobil BYD di Tanah Air.

1. Gerbang Awal Era Listrik: Si Mungil BYD Atto 1

(Harga Mulai Rp 195 Juta)

Inilah mobil yang menjadi gerbang bagi banyak orang untuk merasakan mobil listrik pertama mereka. Dengan harga Rp195 juta untuk varian Dynamic (jarak tempuh 300 km) dan Rp235 juta untuk varian Premium (jarak tempuh 380 km), Atto 1 sukses memikat segmen yang sangat luas:

Pembeli Mobil Pertama: Banyak anak muda yang memilih skip membeli mobil LCGC (Low Cost Green Car) dan langsung melompat ke Atto 1.

Mahasiswa & Pekerja Awal: Menjadi mobil idaman anak kuliahan atau yang baru pertama kali kerja, di mana uang muka seringkali masih dibantu oleh orang tua.

Lebih dari 1.000 Imam Yahudi Tuduh Israel Jadikan Kelaparan Gaza sebagai Senjata

Lebih dari 1.000 Imam Yahudi Tuduh Israel Jadikan Kelaparan Gaza sebagai Senjata



loading…

Lebih dari 1.000 rabi atau imam Yahudi tuduh Israel jadikan kelaparan sebagai senjata di Gaza. Foto/Ahmed Jihad Ibrahim Al-Arini/Anadolu

GAZA – Lebih dari 1.000 rabi atau imam Yahudi dari berbagai negara menuduh Israel menjadikan kelaparan di Gaza sebagai senjata dalam perangnya melawan Hamas. Mereka mendesak rezim Zionis untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah kantong Palestina tersebut.

Menurut kepala badan pengungsi Palestina PBB, Philippe Lazzarini, sekitar 90.000 perempuan dan anak-anak di Gaza menderita malnutrisi dalam apa yang digambarkan oleh kelompok-kelompok bantuan sebagai kelaparan buatan manusia yang disebabkan oleh blokade Israel.

Para rabi dan cendekiawan Yahudi dari Amerika Serikat, Inggris, Uni Eropa, dan Israel menandatangani surat terbuka yang menyatakan bahwa orang-orang Yahudi “menghadapi krisis moral yang serius.”

Baca Juga: Heboh, 52 Penumpang Yahudi Diusir dari Penerbangan Vueling karena Berbuat Onar

“Pembatasan ketat yang diberlakukan pada bantuan kemanusiaan di Gaza, dan kebijakan menahan makanan, air, dan pasokan medis dari penduduk sipil yang membutuhkan, bertentangan dengan nilai-nilai hakiki Yudaisme sebagaimana kita pahami,” demikian bunyi surat tersebut.

37 Narapidana Berisiko Tinggi dari 4 Lapas di Jatim Dipindahkan ke Nusakambangan

37 Narapidana Berisiko Tinggi dari 4 Lapas di Jatim Dipindahkan ke Nusakambangan



loading…

Sebanyak 37 narapidana high risk dari sejumlah Lapas di Jawa Timur dipindahkan ke Lapas Super Maksimum Security Pulau Nusakambangan. Foto/SindoNews

JATIM – Sebanyak 37 narapidana high risk dari sejumlah Lapas di Jawa Timur dipindahkan ke Lapas Super Maksimum Security Pulau Nusakambangan . Mereka dipindahkan dengan mata tertutup guna mencegah hal yang tidak diinginkan.

“Mereka adalah warga binaan yang berdasarkan asesement, penyidikan dan penyelidikan termasuk dalam kategori berisiko tinggi, baik dalam mengganggu keamanan dan berpotensi merusak program pembinaan bagi warga binaan lainnya,” kata Kepala Kantor Direkrorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur Kadiono, Minggu (27/7/2025).

Puluhan warga binaan yang dipindahkan ini berasal dari Lapas Kelas 1 Madiun, Lapas Kelas 1 Surabaya, Lapas Lamongan, Lapas Pamekasan. Pemindahan dilakukan tim pengamanan intelijen dan tim kepatuhan internal Ditjenpas bersama Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Timur dan jajaran Polda Jawa Timur.

Baca juga: 100 Narapidana Hig Risk Lapas Sumut Dipindahkan ke Nusakambangan

Kadiono menyampaikan pemindahan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan agar perilaku warga binaan highrisk tersebut dapat berubah menjadi lebih baik. Selain itu, tujuan pemindahan juga untuk mencegah penularan perbuatan negatif tersebut warga binaan lain.

“Sekali lagi kami sampaikan ini merupakan wujud keseriusan kami men Zero kan lapas dan Rutan dari narkoba dan juga HP, juga siapapun yang melakukan tindakan yang jelas-jelas melanggar tata tertib lapas atau rutan,” ujarnya.

Baca juga: Usai Kerusuhan, 56 Warga Binaan Lapas Muara Beliti Dipindah ke Nusakambangan

Cikal Bakal Bisnis Keluarga Djarum, Berawal dari Kakek Buyut Jualan Minyak Kacang Tanah

Cikal Bakal Bisnis Keluarga Djarum, Berawal dari Kakek Buyut Jualan Minyak Kacang Tanah



loading…

Chief Operating Officer PT Djarum Victor Hartono dalam acara Meet The Leader 5, Djarum: a Story of Strategic Succession di Universitas Paramadina di Jakarta, Sabtu ( 26/7). FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA – Perjalanan bisnis keluarga Hartono, pemilik PT Djarum, menjadi inspirasi bagi banyak orang di Indonesia. Direktur Utama PT Djarum, Victor Rachmat Hartono, mengungkapkan bahwa kesuksesan perusahaan rokok terbesar di Indonesia ini tidak dimulai dari industri tembakau.

Cikal bakal bisnis Djarum berawal dari usaha minyak kacang tanah yang dijalankan kakek buyutnya di Lasem, Jawa Tengah. “Kami mengolah kacang tanah menjadi minyak yang digunakan untuk memasak, di saat minyak sawit belum ada. Namun, ketika minyak sawit muncul, bisnis kami mulai tergerus,” ungkap Victor dalam acara Meet The Leaders yang diselenggarakan Universitas Paramadina, di Jakarta, Sabtu (26/7).

Baca Juga: Daftar 5 Orang Terkaya Indonesia versi Bloomberg Juli 2025, Paling Tajir Berharta Rp473 Triliun

Victor menjelaskan, bisnis minyak kacang tanah tersebut dikelola oleh kakek buyutnya, yang merupakan generasi keempat dalam keluarga Hartono. Seiring berjalannya waktu, bisnis keluarga mengalami pasang surut.

Ia melihat ukuran makam kakek buyutnya yang besar menjadi simbol kejayaan bisnis di generasi keempat, namun semakin kecil di generasi berikutnya. “Saya mengurus makam keluarga dan melihat bahwa ukuran makam mencerminkan kondisi keuangan keluarga. Ini adalah indikasi nyata dari perjalanan bisnis kami,” jelasnya.

Memasuki generasi ketujuh, kakeknya, Oei Wie Gwan, beralih ke usaha mercon dan mendirikan pabrik kembang api pada 1927 dengan merek Cap Leo. Namun, saat Jepang menduduki Indonesia, pabrik tersebut terpaksa ditutup akibat larangan peredaran bubuk mesiu oleh Belanda.

Antara tahun 1942 hingga 1951, Oei Wie Gwan menjajaki berbagai sektor bisnis, termasuk menjadi kontraktor untuk pembangunan landasan udara Ahmad Yani. Namun, titik balik terjadi pada tahun 1951 ketika ia membeli sebuah pabrik rokok kretek kecil di Kudus, yang menjadi cikal bakal kesuksesan Djarum.

Lindungi Anak dari DBD Wujudkan Generasi Sehat di Hari Anak Nasional 2025

Lindungi Anak dari DBD Wujudkan Generasi Sehat di Hari Anak Nasional 2025



loading…

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional pada 23 Juli, PT Takeda Innovative Medicines bekerja sama dengan Kumparan menyelenggarakan talk show CegahDBD. Foto/istimewa

JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli, PT Takeda Innovative Medicines bekerja sama dengan Kumparan menyelenggarakan talk show CegahDBD bertajuk “Science Heroes – Pahlawan Cilik Cegah DBD” dalam rangkaian acara Festival Hari Anak oleh KumparanMom pada 26–27 Juli 2025. Talk show ini bertujuan mengedukasi orang tua dan keluarga mengenai bahaya dengue dan pentingnya pencegahan secara menyeluruh untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang mengancam nyawa seperti dengue.

Data global menunjukkan bahwa selama 30 tahun, anak-anak memiliki insiden dengue yang lebih tinggi dan Disability-Adjusted Life Years (tahun-tahun kehidupan yang hilang akibat kematian atau akibat disabilitas yang disebabkan penyakit/DALYs) dari seluruh populasi. Indonesia sendiri merupakan negara dengan beban DALYs tertinggi akibat dengue pada tahun 2021. Tidak hanya itu, data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mencatat dalam tiga tahun terakhir (2021-2024), kelompok yang paling rentan terhadap infeksi dengue adalah mereka yang berusia 15-44 tahun. Sedangkan kasus kematian akibat dengue dalam tujuh tahun terakhir tertinggi terjadi pada anak-anak dan remaja usia 5-14 tahun. Hal ini menempatkan anak-anak dan remaja sebagai kelompok yang paling berisiko terhadap dampak terparah dari penyakit dengue.

dr. Atilla Dewanti, SpA(K), Dokter Spesialis Anak – Konsultan Neurologi, menyampaikan “Dengue itu bukan penyakit musiman, virusnya ada sepanjang tahun dan bisa menyerang siapa saja, di mana saja, tanpa memandang usia atau gaya hidupnya. Gejalanya bisa mirip flu: demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah, nyeri otot dan sendi, hingga ruam di kulit. Tapi yang berbahaya, kalau tidak dikenali dan ditangani sejak awal, dengue bisa berkembang menjadi dengue shock syndrome (DSS), kondisi serius yang ditandai dengan perdarahan hebat dan penurunan tekanan darah yang drastis, bahkan bisa berujung fatal. Ini kasusnya juga banyak terjadi pada anak-anak.”

dr. Atilla menambahkan, seseorang bisa terinfeksi dengue lebih dari satu kali karena virus dengue memiliki empat serotipe berbeda (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4). “Seseorang itu bisa terkena dengue lebih dari satu kali. Artinya, saat seseorang sembuh dari satu jenis virus dengue, dia hanya kebal terhadap serotipe itu saja. Kalau nanti terinfeksi dengan serotipe lain, risikonya justru bisa lebih berat. Itu yang menyebabkan infeksi kedua atau ketiga bisa jauh lebih parah dari yang pertama. Namun sayangnya, sampai saat ini belum ada obat khusus untuk mengobati dengue, karena pengobatan dengue lebih kepada untuk meredakan gejala. Untuk itu, yang dapat kita lakukan sekarang adalah dengan langkah-langkah pencegahan, termasuk melakukan 3M Plus secara konsisten dan mempertimbangkan penggunaan metode inovatif seperti vaksinasi. Di mana saat ini vaksinasi dengue telah direkomendasikan penggunaannya, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Tetapi, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, seseorang perlu mendapatkan dosis sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter,” paparnya.

Tasya Kamila, seorang ibu yang juga public figure, membagikan pengalaman pribadinya sebagai orang tua dalam melindungi anak-anak dan keluarganya dari dengue. “Saya punya dua anak kecil di rumah, dan jujur, dengue itu salah satu penyakit yang paling saya khawatirkan. Bukan hanya karena bahayanya, tapi juga karena kita nggak pernah tahu kapan atau dari mana virus itu datang. Kita bisa merasa sehat, padahal sebenarnya sedang terinfeksi dan tidak sadar, apalagi kalau gejalanya ringan atau tidak muncul sama sekali. Dalam kondisi seperti ini, kita bisa menjadi sumber penularan tidak langsung, karena nyamuk yang menggigit kita bisa menularkan virus ke orang lain, termasuk anak-anak kita sendiri.” Menurutnya, banyak orang tua yang belum menyadari bahwa anak-anaklah yang justru paling berisiko mengalami dampak serius jika terinfeksi. “Angka kematian akibat dengue tertinggi justru terjadi pada anak-anak dan remaja. Ini bukan cuma soal data kesehatan, tapi soal nyawa anak-anak kita. Dan sebagai orang tua, kita tidak bisa hanya pasrah atau menunggu sampai anak sakit. Kita harus proaktif.”