DUA brand ikonik, BONIA dan SUUNTO, resmi membuka kembali (reopening) toko di fX Sudirman, Jakarta dengan tampilan dan konsep baru yang lebih segar, modern, dan memberikan pengalaman belanja premium bagi para pelanggan setia.
Reopening ini menjadi bagian dari komitmen BONIA dan SUUNTO untuk menghadirkan layanan terbaik, pilihan produk terbaru, serta suasana belanja yang nyaman dan eksklusif. Dengan desain interior yang lebih elegan dan modern, pelanggan dapat merasakan langsung perpaduan gaya hidup mewah dari BONIA dan inovasi teknologi dari SUUNTO.
“Kami sangat antusias dapat memperkenalkan kembali toko BONIA dan SUUNTO di fX Sudirman dengan konsep baru yang lebih premium. Kami ingin memberikan pengalaman berbelanja yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga menghadirkan nilai tambah bagi pelanggan,” ujar Retail Operation Manager, Beatrick, dikutip dari siaran pers yang diterima, Jumat (15/8).
Selain menghadirkan produk unggulan, reopening ini juga diramaikan dengan berbagai promo spesial dan penawaran eksklusif selama periode pembukaan. Pengunjung juga berkesempatan mendapatkan hadiah menarik dengan pembelian produk tertentu.
Reopening BONIA dan SUUNTO di fX Sudirman bukan hanya sekadar pembukaan toko, melainkan juga perayaan gaya hidup. Selama periode pembukaan, pelanggan dapat menikmati promo eksklusif, penawaran terbatas, dan hadiah menarik untuk pembelian tertentu. (E-4)
Apa itu engineer? Engineer adalah seseorang yang menggunakan ilmu pengetahuan, matematika, dan teknologi untuk memecahkan masalah dan menciptakan solusi praktis. Dari membangun jembatan hingga merancang aplikasi, profesi ini memiliki peran besar dalam kehidupan sehari-hari. Artikel ini akan menjelaskan pengertian engineer, tugas-tugasnya, serta jenis-jenis profesi teknik yang populer.
Apa Itu Engineer? Pengertian dan Peran
Secara sederhana, engineer adalah individu yang terlatih untuk merancang, membangun, dan memelihara berbagai sistem atau struktur. Mereka menggabungkan logika, kreativitas, dan keahlian teknis untuk menghasilkan inovasi. Misalnya, seorang engineer bisa merancang gedung pencakar langit atau mengembangkan perangkat lunak untuk ponsel.
Peran engineer sangat penting di berbagai industri, seperti konstruksi, teknologi informasi, dan energi. Mereka bekerja untuk memastikan bahwa proyek berjalan lancar, aman, dan efisien.
Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Engineer
Tugas seorang engineer bervariasi tergantung pada bidang spesialisasinya. Namun, secara umum, berikut adalah beberapa tanggung jawab utama:
Merancang solusi: Engineer adalah orang yang membuat desain teknis, seperti blueprint untuk bangunan atau kode untuk perangkat lunak.
Menganalisis masalah: Mereka mengidentifikasi masalah teknis dan mencari cara untuk menyelesaikannya.
Menguji dan memelihara: Engineer memastikan bahwa sistem atau produk berfungsi dengan baik dan aman digunakan.
Berkolaborasi: Mereka bekerja sama dengan tim, seperti arsitek, ilmuwan, atau manajer proyek.
Jenis-Jenis Profesi Engineer
Ada banyak jenis engineer, masing-masing dengan keahlian khusus. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Engineer Sipil: Fokus pada pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan bendungan.
Engineer Perangkat Lunak: Merancang dan mengembangkan aplikasi atau sistem komputer.
Engineer Mekanik: Bekerja dengan mesin dan peralatan, seperti mobil atau robot.
Engineer Elektro: Mengurus sistem kelistrikan dan elektronik, seperti sirkuit atau jaringan listrik.
Engineer Kimia: Mengembangkan proses untuk menghasilkan bahan kimia, bahan bakar, atau obat-obatan.
Mengapa Menjadi Engineer Itu Menarik?
Profesi engineer menawarkan banyak keuntungan. Engineer adalah pekerjaan yang menantang namun bermanfaat. Mereka memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada kemajuan teknologi dan masyarakat. Selain itu, gaji seorang engineer biasanya cukup tinggi, dan peluang kariernya terus berkembang seiring kemajuan teknologi.
Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Menjadi Engineer
Untuk menjadi seorang engineer, Anda perlu memiliki beberapa keterampilan, seperti:
Pemikiran analitis: Kemampuan untuk memecahkan masalah secara logis.
Kreativitas: Berpikir di luar kebiasaan untuk menemukan solusi baru.
Kemampuan matematika dan sains: Dasar yang kuat dalam ilmu pengetahuan.
Kerja tim: Bekerja efektif dengan orang lain dalam proyek besar.
Kesimpulan
Engineer adalah profesi yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan kreativitas untuk menciptakan solusi yang bermanfaat bagi dunia. Baik itu membangun gedung, merancang aplikasi, atau mengembangkan teknologi baru, peran engineer sangat penting. Jika Anda tertarik dengan teknologi dan suka memecahkan masalah, karier sebagai engineer bisa menjadi pilihan yang tepat!
Direktur Legal PT MNC Asia Holding Tbk Chris Taufik (kiri) menegaskan tuntutan pidana maupun gugatan perdata CMNP sudah lewat waktu alias kedaluwarsa. Foto/Dok. SindoNews
JAKARTA – PT MNC Asia Holding Tbk menegaskan tuntutan pidana maupun gugatan perdata dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) sudah lewat waktu alias kedaluwarsa. Transaksi yang dipermasalahkan terjadi 26 tahun lalu dan sudah ada keputusan-keputusan yang berkekuatan hukum tetap baik dari sisi perdata maupun pidana.
Direktur Legal PT MNC Asia Holding Tbk Chris Taufik menjelaskan, yang dicoba untuk dipermasalahkan CMNP adalah transaksi yang terjadi pada 12 Mei 1999. Transaksi dimaksud yakni CMNP memiliki Negotiable Certificate of Deposit (NCD) yang diterbitkan PT Bank Unibank (Unibank). Baca juga:Ini 7 Fakta Soal Gugatan CMNP ke BHIT, Cek Nomor 7 yang Bikin Hotman Bilang: Tak Ada yang Perlu Diperdebatkan Lagi!
Dalam transaksi tersebut, PT MNC Asia Holding Tbk bertindak sebatas perantara (broker) sesuai bidang usaha perseroan. Sementara sejak 12 Mei 1999 sudah tidak ada lagi keterlibatan dan/atau peran apapun dari perseroan.
“Bahwa setelah transaksi terjadi maka segala bentuk korespondensi dilakukan secara langsung oleh CMNP dengan Unibank, termasuk dan tidak terbatas pada konfirmasi dari akuntan publik, konfirmasi pencatatan NCD dalam laporan keuangan Unibank dan CMNP, serta berbagai bentuk konfirmasi lainnya yang pada prinsipnya menyatakan bahwa NCD diterbitkan secara sah oleh Unibank,” kata Chris Taufik dalam keterangan resmi, Kamis (14/8/2025).
Menurut Chris, 2 tahun 5 bulan setelah tanggal transaksi atau 7 bulan sebelum tanggal jatuh tempo, pada tanggal 29 Oktober 2001 Unibank dibubarkan (dilikuidasi). Alhasil Unibank gagal bayar terhadap CMNP. Yang gagal bayar Unibank bukan perseroan.
SAPPUN mempersembahkan kehadiran perdananya di Indonesia, dimulai dari jantung kota Jakarta. Brand sepatu asal Korea yang dikenal dengan desain refined, feminin, dan effortless ini kini resmi membuka butik pertamanya di Lippo Mall Puri, Jakarta.
“Pembukaan toko pertama kami di Lippo Mall Puri menandai awal sebuah movement kami di Jakarta. Sappun Takes Jakarta bukan hanya peluncuran, ini cara kami mulai membangun koneksi nyata dengan perempuan modern yang percaya diri, ekspresif, dan aktif.”
“Kami ingin hadir di tengah kehidupan sehari-hari mereka, dan tumbuh bersama komunitas yang menginspirasi kami. Langkah pertama ini sangat berarti bagi kami, dan ini baru permulaan,” kata Chief Product Officer Sappun Andrew Cassidy, di Jakarta, Kamis (14/8).
Baca juga : Dukung Performas, Revolusi Sepatu Lari Carbon Plate
Melalui tema kampanye Sappun Takes Jakarta, dia optimistis bisa jadi langkah awal membangun koneksi yang tulus dan bermakna dengan para perempuan urban di Indonesia.
“Kami percaya sepatu bukan sekadar pelengkap penampilan. Ia saksi bisu dari hari-hari penting, teman setia dalam rutinitas, dan cerminan dari diri kita sesungguhnya. Karena itu, kami rancang setiap pasang sepatu dengan cinta, perhatian pada detail, dan tentu saja kenyamanan,” jelas Andrew.
Di butik perdana ini, terdapat koleksi pilihan, mulai dari item best-seller hingga warna eksklusif yang hanya tersedia di Jakarta. Semua dihadirkan dalam suasana butik hangat, elegan, dan intimate, tempat di mana Jelita diperlakukan secara personal dan istimewa.
Baca juga : Ingin Mulai Bisnis Sepatu? Di Pameran Ini Ada Pemasok Kulit hingga Jasa Maklon
“Di store pertama ini, kami bawa dua koleksi andalan Originals dan All Day. Koleksi originals cocok buat yang suka tampilan simple tapi tetap classy, slingback, flat, dan model basic yang elegan, bisa dipakai ke kantor atau acara formal.”
“Kalau yang butuh sepatu nyaman buat seharian, All Day jawabannya. Bahannya ringan, empuk, dan tetap stylish. Intinya, kami ingin semua orang yang datang ke store bisa nemuin sepatu yang nggak cuma keren dilihat, tapi juga enak dipakai dari pagi sampai malam,” tambah Brand Manager Sappun Indonesia Bams Nurdiansyah.
Ia memaparkan Originals Collection sebagai koleksi inti dari estetika Sappun yakni siluet klasik dengan sentuhan modern anggun. Dirancang untuk Jelita yang mencintai keindahan dalam keseharian dengan material premium, desain halus, dan detail yang lembut tetapi sophisticated.
“Ada fitur khas yakni slingback yang feminin, flat elegan, serta tone warna netral yang mudah dipadupadankan untuk tampilan effortless dan timeless,” papar Bams.
Kemudian, All Day Collection, didedikasikan untuk perempuan aktif yang menginginkan kenyamanan tanpa mengorbankan gaya. Dibuat dengan bahan pilihan seperti microfiber leather, insole memory foam, dan outsole antiselip, koleksi ini mendukung Jelita dari pagi hingga malam.
“Dirancang untuk menemani hari-hari yang dinamis, mulai dari ruang rapat hingga kafe sore hari, dari hari kerja hingga liburan akhir pekan,” pungkas Bams. (H-2)
Kolesterol jadi salah satu sumber penyakit dan momok menakutkan bagi banyak orang. Foto/Pharmacy Planet.
JAKARTA – Kolesterol jadi salah satu sumber penyakit dan momok menakutkan bagi banyak orang. Penyebabnya pun beragam, mulai dari makanan pola hidup, hingga riwayat penyakit yang membuat naiknya kadar lemak darah pada tubuh.
Kolesterol tinggi sendiri merupakan kondisi di mana lemak menumpuk pada darah. Kondisi itu bisa menyumbat pembuluh darah dan mempersulit aliran darah.
Baca juga: 5 Bahaya Kelebihan Karbohidrat bagi Kesehatan, Kolesterol Naik hingga Risiko Diabetes
Penderita kolesterol perlu mengatur pola hidup agar terhindar dari berbagai komplikasi penyakit yang disebabkan dari tingginya lemak darah ini. Salah satunya dari asupan makanan.
Berikut makanan olahan yang mengandung kolesterol tinggi dan patut kamu hindari, dirangkum iNews Media Group, Jumat (15/8/2025).
Baca juga: 5 Manfaat Tomat untuk Menjaga Daya Tahan Tubuh di Musim Tak Menentu
1. Keju
Pertama ada keju. Keju merupakan makanan olahan yang terbuat dari susu. Siapa sangka, makanan yang lezat ini justru mengandung kolesterol tinggi.
Dilansir Healthline, keju adalah sumber protein dan kalsium yang bagus, tetapi banyak keju juga tinggi kolesterol dan lemak jenuh. Ini bisa meningkatkan risiko kolesterol LDL tinggi, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Industri pertahanan Indonesia dinilai telah memiliki fondasi yang kuat untuk berkembang menjadi kekuatan regional. Namun, tantangan besar masih membayangi, terutama dalam penguasaan teknologi kunci, integrasi riset, dan pengelolaan sumber daya manusia.
Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan sejumlah BUMN pertahanan seperti PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia, PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad), dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah membuktikan kapasitas produksinya.
Bahkan di beberapa proyek, Indonesia sudah menerapkan skema offset transfer teknologi dan joint production. Salah satunya, pembuatan kapal selam yang sebagian prosesnya dilakukan di PT PAL.
Baca juga : Naval Group dan PT PAL Bentuk Energy Research Lab Kembangkan Mesin Kapal Selam
“PT PAL ini termasuk yang paling oke. Proses pembangunan kapal selam dari Korea pun sebagian dilakukan di sana. Artinya, transfer teknologinya berjalan dan kemampuan dasar kita sudah ada,” ujar Fahmi, Kamis (14/8).
Menurutnya, untuk sektor perkapalan, Indonesia tergolong aman. Selain fasilitas milik PT PAL, terdapat banyak galangan kapal swasta yang bisa dilibatkan untuk produksi maupun perawatan kapal militer.
“Tidak kalah PT PAL. Sekarang ada proyek fregat (kapal perang) Merah Putih, kapal selam baru, kapal patroli cepat, dan kapal bantu logistik. Industri swasta juga sudah bikin kapal angkut personel dan kapal serbu cepat. Jadi kalau bicara kemampuan dasar, kita aman dan siap,” terangnya.
Baca juga : Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Inovasi Berbasis SDM
Meski begitu, Fahmi menekankan kemandirian pertahanan tidak berarti menutup pintu impor sepenuhnya. Pembelian alutsista dari luar negeri juga memiliki peran strategis. “Ibaratnya, kita belanja di warung tetangga untuk menjaga hubungan baik,” katanya.
Ia menyoroti sektor drone sebagai salah satu kebutuhan pertahanan yang potensinya besar namun belum tergarap optimal. Hambatan utamanya adalah keterbatasan akses terhadap teknologi kunci seperti sistem persenjataan, radar, dan sensor. “Tanpa penguasaan teknologi kunci, kita hanya jadi perakit. Bodinya kita buat, tapi komponennya beli dari luar,” jelasnya.
Kondisi kekuatan udara pun tak luput dari perhatian. Walau jumlah pesawat tempur Indonesia relatif banyak, lebih dari separuhnya sudah tua dan mendekati batas usia pakai. Menurut Fahmi, peremajaan alutsista udara sangat mendesak, apalagi tren peperangan modern semakin bergantung pada teknologi jarak jauh dan drone.
Ia memandang pembentukan holding BUMN pertahanan, Defend ID, sebagai langkah positif untuk memusatkan kekuatan industri dan memperjelas arah pengembangan. Namun, hal itu harus dibarengi roadmap yang jelas, ekosistem riset lintas sektor, dan pendanaan memadai.
“Kalau kapasitas bikin seribu unit, jangan cuma dipakai sepuluh. Bangun pasarnya, kembangkan rantai pasoknya. Presiden dan Menhan sudah mulai rintis, tapi pelaksananya harus kolaboratif, bukan saling bersaing,” tuturnya.
Fahmi juga menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya manusia berkualitas, termasuk memanfaatkan diaspora Indonesia yang memiliki keahlian di bidang teknologi pertahanan. “Memanggil mereka pulang itu nggak cukup. Harus ada tempat yang layak dan tepat, jangan sampai malah menganggur,” pungkasnya. (E-3)
Mantan Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee ditempatkan di sel penjara dengan fasilitas hanya meja kecil dan kasur lantai di Pusat Penahanan Nambu. Foto/News Bytes
SEOUL – Mantan Ibu Negara Korea Selatan (Korsel), Kim Keon Hee, telah menghabiskan hari pertamanya di penjara pada hari Rabu di sel yang sangat mirip dengan sel yang ditempati suaminya; mantan Presiden Yoon Suk Yeol. Hanya ada meja kecil dan kasur di lantai sebagai fasilitas di sel penjara tersebut.
Jaksa penuntut terus mengincar pasangan yang dulunya berprestasi tinggi itu dalam penyelidikan kriminal yang semakin meluas.
Kim secara resmi ditahan di Pusat Penahanan Nambu di tepi barat Ibu Kota Korsel, Seoul. Itu merupakan fasilitas lembaga pemasyarakatan yang relatif baru, yang dibuka 11 tahun lalu dan salah satu dari sedikit yang dikelola oleh sipir perempuan.
Dia diperlakukan sama seperti narapidana lain, tetapi akan menerima sedikit penyesuaian dalam rutinitas hariannya mengingat statusnya sebagai tokoh penting. Demikian disampaikan seorang sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Reuters, Kamis (14/8/2025).
Baca Juga: Skandal Paling Memalukan! Mantan Ibu Negara Korea Selatan Susul Suaminya di Penjara
Kim dipenjara setelah pengadilan menyetujui surat perintah penangkapannya pada Selasa malam dengan alasan bahwa dia mungkin akan menghilangkan barang bukti di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung atas tuduhan penyuapan, penipuan saham, dan “perdagangan pengaruh”.
Pengacara Kim telah membantah tuduhan terhadap kliennya dan menepis laporan berita tentang beberapa hadiah yang diduga diterimanya sebagai imbalan atas bantuannya. Menurut pihak pengacara, tuduhan merupakan spekulasi yang tidak berdasar.
Taylor Swift ungkapkan arti warna oranye dalam pengumuman album terbarunya The Life of a Showgirl.(New Height)
PENGGEMAR Taylor Swift, atau “Swifties”, belakangan heboh menebak-nebak makna tersembunyi di balik pengumuman album barunya, The Life of a Showgirl. Salah satu yang paling banyak dibahas adalah penggunaan warna oranye pada konsep album tersebut.
Dalam sebuah wawancara podcast bersama Jason Kelce, Swift menjawab langsung pertanyaan tentang arti warna oranye itu.
“Aku memang selalu menyukainya, Jason. Rasanya pas dengan energi hidupku sekarang,” ujarnya santai. “Album ini bercerita tentang apa yang terjadi di balik layar kehidupanku selama tur, penuh semangat, listrik, dan warna.”
Baca juga : Taylor Swift Ungkap Kisah Awal Hubungan dan Perubahan Pandangannya soal Dunia NFL
Menurut Swift, tema utama album ini adalah kisah-kisah “di balik tirai” yang selama ini jarang terlihat publik. “Ini album yang sudah lama ingin aku buat. Salah satu tujuanku adalah menciptakan melodi yang menempel di kepala, dipadukan dengan lirik tajam dan fokus,” jelasnya.
Ketika Kelce bercanda soal ingin mendengarkan album sebelum rilis, Swift menolak tegas sambil tertawa, “Tidak. Kami sama sekali tidak mempercayaimu.” Candaan itu dibalas Kelce dengan, “Itu langkah yang pintar.”
Swift juga menjelaskan konsep sampul albumnya. “Visualnya menunjukkan bahwa ini bukan tentang panggung, melainkan tentang kehidupanku di luar pertunjukan,” katanya.
Baca juga : Taylor Swift Ungkap Momen Emosional Saat Resmi Miliki Kembali Lagu-Lagu Lama
Tak hanya soal warna, Swift juga membahas kesenangannya menaruh “Easter egg” di musik, promosi, pakaian, hingga penampilannya. Misalnya, penggunaan warna oranye dan angka 12 untuk pengumuman album barunya.
Salah satu “Easter egg” favoritnya ada di pidato wisuda NYU tahun 2022, saat ia menerima gelar doktor kehormatan. Ia menanam banyak lirik tersembunyi yang akhirnya dipahami penggemar ketika album Midnights rilis beberapa bulan kemudian.
“Aku suka numerologi, suka permainan angka dan tanggal. Itu seru buatku, dan bagi penggemar yang memperhatikannya,” ungkapnya. “Bagi yang ingin menikmati musik dengan cara normal, mereka mungkin tidak sadar. Tapi bagi yang jeli, setiap detail punya arti.” (CNN/Z-2)
Beberapa langkah yang dapat membantu orang tua membangun kebiasaan makan sehat pada anak. Foto/Istimewa.
JAKARTA – Banyak anak-anak yang gemar mengonsumsi camilan manis . Rasa lezat dari berbagai kudapan membuat mereka sulit menolak, meski kandungan gulanya tinggi.
Namun, terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi gula dapat berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan anak. Karena itu, orang tua perlu membatasi asupannya dan membiasakan mereka makan makanan bergizi.
Baca juga: Resep Camilan Sehat, Biskuit Ubi Manis Panggang
Meski terlihat menantang, ada beberapa langkah yang dapat membantu orang tua membangun kebiasaan makan sehat pada anak. Berikut lima tips yang dirangkum dari Parents, Kamis (14/8/2025).
5 Cara Efektif Membiasakan Anak Makan Makanan Bergizi
1. Sajikan Makanan Secara Menarik
Makanan sehat tidak harus terasa membosankan. Kreasikan penyajian sayur dan buah dalam bentuk yang menarik agar anak lebih tertarik untuk mencobanya.
2. Kenalkan Makanan Baru Secara Bertahap
Jangan memaksa anak langsung mengonsumsi semua makanan bergizi yang baru mereka lihat. Perkenalkan secara perlahan, sedikit demi sedikit, agar anak terbiasa tanpa merasa tertekan.
3. Atur Jadwal Makan Camilan
Memberi camilan boleh saja, tetapi harus dengan jadwal yang teratur. Hindari membiarkan anak ngemil kapan saja karena dapat mengurangi minat mereka pada makanan utama yang bergizi.
4. Biasakan Menyertakan Sayur dan Buah
Pastikan setiap hidangan anak selalu mengandung sayur atau buah. Misalnya, menambahkan potongan buah di piring makan atau mencampur sayur ke dalam masakan.
5. Libatkan Anak dalam Proses Memasak
Ajak anak menyiapkan makanan sehat. Dengan terlibat langsung, anak cenderung lebih tertarik untuk menyantap hasil masakannya sendiri.
Demikian 5 cara agar anak Anda mau makan makanan bergizi dan kurangi camilan manis .
SALAH satu misi fundamental didirikannya negara ini ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. Apa itu mencerdaskan kehidupan bangsa? Ialah mencerdaskan akal budi warga negara Republik Indonesia agar dalam kapasitasnya sebagai bangsa, ia mampu menunjukkan diri, mampu berperan aktif, dan mampu menjadi relevan dalam interaksi dan dialektika kehidupan warga dunia.
Agar hal itu terwujud maka proyek pembangunan nasional mestilah beraras pada penguatan akal budi anak bangsa. Terkait dengan hal ini, kita tidak bisa menafikan peran penting dari keberadaan buku. Buku bukan sekadar bacaan atau media untuk dibaca. Buku juga bukan sekadar kumpulan kertas yang disusun hingga berhalaman banyaknya. Buku adalah wahana di mana pemikiran dituangkan, di mana gagasan diabadikan serta di mana rasa ditumpahkan. Buku adalah storage pemikiran dan gagasan bagi penulis sekaligus wahana di mana pembaca bisa mengaksesnya.
Buku adalah ruang di mana kegiatan membaca dan menulis berdialektika. Buku adalah manifestasi kebudayaan tertinggi manusia karena di sanalah aksara dan tanda berkumpul membangun gagasan. Buku laksana jembatan di antara makhluk pemikir bernama manusia berdiskursus.
Baca juga : Polemik Royalti, Anggota DPR Ingatkan Semua Pihak tak Saling Serang
MENCERAHKAN AKAL BUDI MANUSIA
Kita sering lupa, Indonesia merdeka bukanlah hadiah. Ia diperjuangkan oleh berbagai pemikiran besar yang lahir dari rahim literasi berupa buku. Ia lahir dari spirit zaman yang haus akan pengetahuan. Terkait hal tersebut, kita punya sejarah emas berupa Balai Pustaka yang pada masanya menjadi pusat peradaban; yang tidak pernah mengategorikan dan memisah-misahkan antara buku umum dan buku sekolah. Karena, bagi para pendiri bangsa, pengetahuan adalah satu kesatuan utuh untuk mencerahkan akal budi manusia.
Baca juga : NasDem Lakukan Regenerasi di Berbagai Aspek
Kita harus menghadapi sebuah realitas yang getir di mana data menunjukkan bahwa skorProgramme for International Student Assessment (PISA) kita secara konsisten menempatkan kita di papan bawah dunia. PISA adalah angka yang menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam bidang literasi membaca, matematika, dan sains. Ini bukan sekadar angka statistik yang bisa kita abaikan atau maklumi begitu saja. Ini adalah alarm darurat bagi masa depan bangsa. Ini pertanda kita sedang berisiko melahirkan generasi yang tidak siap bersaing dan sekadar menjadi generasi konsumen.
Di sisi lain, kita bisa melihat paradoks digital kita. Indeks literasi digital menunjukkan bahwa kita sangat cakap menggunakan gawai, tetapi pada saat yang sama kita menjadi salah satu konsumen hoaks terbesar di dunia. Saya sering melihat, dan ini menyedihkan, orang-orang terpelajar, bahkan profesor sekalipun, banyak yang termakan hoaks. Kenapa ini bisa terjadi? Karena kita hanya bisa membaca, tapi tidak terlatih untuk berpikir kritis.
Literasi kita berhenti pada kemampuan mengeja kalimat, belum sampai pada kemampuan mencerna, menimbang, dan mendialektikakan gagasan. Kenapa? Karena kita tidak terbiasa berada dalam kultur berdialog, berdiskursus, hingga berdialektika yang kuat.
Realitas lain menyampaikan pada kita tentang toko-toko buku, yang dulu menjadi surga pengetahuan, sekarang tutup satu per satu. Orang sudah tidak mau lagi membaca. Di Jogja, kota yang dulu dikenal sebagai surganya buku, denyutnya sudah tidak seperti dulu. Dulu ada Gamapres, tempat pertama yang saya kunjungi saat masuk Jogja. Sekarang tempat itu sudah tutup.Social agencyseperti Togamas, satu per satu meredup atau bahkan lenyap. Ini adalah alarm bagi kematian infrastruktur pengetahuan kita secara perlahan.
Yang paling membuat hati lebih miris lagi ialah ketika saya pulang ke Sumatra Barat. Di Pasar Ateh, Kota Padang, kota yang banyak melahirkan peradaban adiluhung, yang melahirkan Buya HAMKA dan begitu banyak pemikir besar bangsa, saya melihat dengan mata kepala sendiri buku-buku dijajarkan dengan kandang hewan dan salon plus-plus.
Can you can imagine it?! Begitu ternyata cara kita menempatkan keberadaan buku hari ini?! Di masanya, Buya HAMKA adalah seorang penulis produktif, dan di zamannya telah berdiri delapan penerbit buku: sebuah indikator yang menunjukkan betapa semaraknya dunia perbukuan kala itu.
Belum lagi jika kita mengingat Hatta, Yamin, Syahrir, Tan Malaka, dll, betapa mengharu pilu kita melihat kenyataan di atas. Semua ini menjadi kenyataan yang banal sekaligus cermin paling telanjang tentang bagaimana begitu abai dan rendahnya kita menempatkan pengetahuan dalam kehidupan kita sebagai makhluk berakal.
Semua kenyataan itu seolah terkonfirmasi dengan data yang mestinya membuat kita tidak bisa tidur nyenyak: IQ rata-rata bangsa kita telah turun secara gradual. Di zaman Pak Harto, angkanya ada di kisaran 83, 82. Hari ini, angkanya berada di kisaran 78. Turun! Dan ini adalah sinyal dari kemunduran sebuah peradaban.
Di sisi lain, buku telah menjadi barang mewah bagi kita. Di negara seperti Jerman, seorang pekerja hanya butuh menyisihkan sebagian kecil dari gajinya untuk membeli buku. Di sini? Seorang pekerja di Jakarta harus merelakan porsi upah minimumnya yang cukup besar untuk memiliki sebuah buku.
Dari India, saya pernah membawa pulang tiga koper besar buku. Mengapa bisa demikian? Karena harga buku di sana luar biasa murah! Ada yang cuma lima ribu rupiah, sepuluh ribu rupiah; dengan kualitas buku seharga ratusan ribu rupiah di sini.
Dari mana semua kekacauan ini bermula? Salah satu akar masalahnya, dalam hemat saya pribadi, ialah cara pandang kita yang terjebak dalam penyempitan antara buku sekolah dan buku umum. Undang-undang yang saat ini ada, terlalu berat pada intervensi buku teks. Saya paham alasan bahwa ini merupakan upaya sinkronisasi antara UU Sisdiknas dan program Wajib Belajar Sembilan Tahun. Niatnya mungkin baik, tapi dampaknya ternyata cukup fatal. Apa yang disebut buku umum dianggap sebagai urusan privat, urusan bisnis, untuk kemudian diserahkan begitu saja pada mekanisme pasar kita yang rapuh. Akibatnya pengetahuan menjadi terasa begitu mahal dan tak berakses.
Bagi saya pribadi, ini adalah sebuah kekeliruan fundamental. Mengapa yang namanya pengetahuan mesti dipisah-pisah? Seolah-olah pengetahuan di luar sekolah itu tidak penting. Seolah-olah membangun imajinasi lewat novel, membuka wawasan lewat buku filsafat, atau belajar skill baru dari buku nonfiksi itu bukan bagian dari ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’. Tembok pemisah inilah yang telah memenjarakan potensi intelektual bangsa kita selama ini.
EMPAT PILAR
Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki kenyataan ini? Jawabannya bukan membuat regulasi yang lebih ketat. Jawabannya juga bukan kontrol yang lebih rumit. Jawabannya ialah membangun sebuah ekosistem yang hidup, yang berdenyut, yang kolaboratif, dan yang memiliki spirit membebaskan atas kehidupan buku di Tanah Air.
Setidaknya ada empat pilar untuk kita memulainya. Pilar pertama ialah soal konten dan akses global. Kita harus punya proyek peradaban yang berani. Kita harus menghidupkan kembali Balai Pustaka, bukan sebagai museum yang kita kenang, tapi kita restorasi fungsinya menjadi pusat penerjemahan dan literasi modern yang relevan. Kita bisa belajar dari India yang mampu mengundang penerbit dunia untuk mencetak edisi murah dengan kualitas kertas terjangkau agar rakyat bisa membeli.
Pilar kedua ialah kolaborasi dan keterlibatan publik. Negara tidak bisa, dan tidak boleh, bekerja sendirian. Kita harus mengundang semua kekuatan bangsa; ya pemikirnya, ya penggerak literasinya, ya penerbitnya, ya parainfluencer, ya para pengusahanya; untuk bersama-sama merumuskan bangunan ekosistem yang suportif terhadap kerja peradaban ini. Ini bukan untuk gagah-gagahan. Ini strategi agar semua merasa menjadi bagian dari gerakan ini,part of the movement.Pilar ketiga ialah kebijakan yang membebaskan. RUU Perbukuan yang tengah berproses ini berprinsipopen source dan antimonopoli. Biarkan gagasan lahir dari mana saja. Jangan lagi negara sibuk untuk mengatur hal-hal sifatnya privat seperti royalti. Biarkan itu menjadi urusan bisnis di mana negara hanya memfasilitasi agar keadilan bisa dirasakan oleh segenap stakeholder
. Fokus negara ialah sebagai fasilitator. Prinsipnya harus sederhana: hidupi mereka semua yang mau menulis, mencetak, menerbitkan buku. Dan, yang terpenting, hapuskan pajak untuk semua buku! Hal semacam ini seharusnya tidak ada di negara yang amanat konstitusinya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Adapun pilar keempat ialah ruang dan gerakan. Literasi itu butuh ruang. Kita harus mendorong lahirnya ruang-ruang literasi di berbagai daerah. Konsepnya sederhana saja, tapi efektif. Saya pribadi sudah memulainya. Saya mendirikan ruang literasi di Jogja. Di sana ada perpustakaan umum, ada perpustakaan anak, ada pula aktivitas dan komunitas yang menyelenggarakan kegiatan intelektual, mulai dari soal-soal vokasi sampai urusan kebangsaan.
Ini semua karena kita butuh lebih banyak tempat untuk ‘cangkruk’, untuk diskusi santai tapi berisi, untuk berkarya, dst, karena dari situlah tradisi literasi yang utuh akan tumbuh secara organik. Secara pribadi, zakat saya itu berupa buku dan kegiatan-kegiatan literasi bagi sebanyak-banyaknya pihak.
PANGGILAN SEJARAH
Dengan latar pemikiran seperti itulah revisi terhadap UU Sistem Perbukuan digulirkan. Gagasan ini bukan sekadar proyek legislasi teknis. Ini juga bukan sekadar proyek rutin DPR. Di tengah disrupsi dan perkembangan zaman yang semakin cepat berubah, niatan ini menjadi ikhtiar bagi upaya agar negara tetap menjaga misi sucinya.
Sebagai penutup, saya ingin menegaskan kembali. Apa yang kita bicarakan hari ini bukan proyek legislasi biasa. Ini adalah sebuah panggilan sejarah, sebuah warisan yang akan kita tinggalkan bagi anak-cucu kita. Politik akan menjadi mulia ketika ia bisa melahirkan kebijakan yang dinikmati ratusan juta orang. Jika RUU ini berhasil kita lahirkan dengan spirit yang progresif, semoga ini akan menjadi amal jariah kita semua.