Momen Wapres Gibran Cium Tangan Try Sutrisno

Momen Wapres Gibran Cium Tangan Try Sutrisno



loading…

Wapres Gibran Rakabuming silaturahmi ke kediaman Wapres ke-6 RI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, di Jakarta, hari ini. Foto/SindoNews

JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming silaturahmi ke kediaman Wapres ke-6 RI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, di Jakarta, hari ini. Gibran tampak mencium tangan Try Sutrisno saat tiba di rumahnya.

Selain silaturahmi, kunjungan ini menjadi wujud nyata pesan Presiden Prabowo Subianto bahwa generasi penerus bangsa harus bersinergi dengan para pendahulunya, termasuk membangun komunikasi yang erat dengan para senior, demi memperkuat kesinambungan kepemimpinan nasional.

Dalam suasana pertemuan yang hangat dan penuh rasa hormat, Wapres disambut langsung oleh Try Sutrisno, Ibu Tuti Try Sutrisno, dan putri pertama Wapres ke-6 ini, Ibu Nora Tristyana Try Sutrisno.

Baca juga: Wapres Gibran Kunjungi Try Sutrisno, Beri Hormat dan Cium Tangan

Diskusi yang terjalin berlangsung dinamis, membahas pengalaman kepemimpinan, wawasan kebangsaan, serta pandangan strategis dalam menjaga persatuan bangsa di tengah dinamika global. “Pada kesempatan ini, Bapak Try Sutrisno juga memberikan wejangan berharga terkait pentingnya pembangunan sektor pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi kemajuan bangsa,” ujarnya, Rabu (13/08/2025)

Kalau Bisa Saya Cium Kaki Kalian!

Kalau Bisa Saya Cium Kaki Kalian!



loading…

Sugi Nur Raharja, mantan terpidana ujaran kebencian terkait ijazah mantan Presiden Jokowi menantang sejumlah pendukung untuk menunjukkan ijazah asli Jokowi. Foto/iNews TV

JAKARTASugi Nur Raharja, mantan terpidana ujaran kebencian terkait ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menantang sejumlah pendukung Jokowi untuk menunjukkan ijazah asli yang dipersoalkan. Tantangan dilayangkan agar para pendukung bisa menunjukan ijazah asli Jokowi.

Tantangan itu dilontarkan Gus Nur, sapaan akrabnya dalam program Rakyat Bersuara bertajuk “Terpidana Ijazah Jokowi Diampuni Prabowo, Bagaimana Nasib Roy Suryo Cs?” yang ditayangkan oleh iNews TV, Selasa (12/8/2025).

Baca juga: Pitra Romadoni Sentil Kubu Roy Suryo Cs: Burung Berkicau Terus Sudah Saatnya Ditempatkan di Kandang

Mulanya, Gus Nur menyampaikan telah bebas bersyarat menjalani hukuman penyiaran berita bohong terkait ijazah Jokowi pada 25 April 2025. Gus Nur mengaku, dirinya telah bersumpah akan mencium kaki jaksa jika bisa menghadirkam ijazah Jokowi saat di pengadilan 2023 silam.

“Saya sudah di pengadilan, dan saya sudah bersumpah mencium kaki jaksa kalau nisa menghadirkan ijazah aslinya. Dan tidak bisa hadir dan tetap saya di penjara,” tutur Gus Nur.

Kendati belum melihat wujud ijazah Jokowi, Gus Nur pun menantang tiga narasumber lain yang merupakan pendukung Jokowi. Ia menantang agar bisa menunjukan ijazah asli Jokowi.

Menyayat Hati, Bocah Gaza Cium Tangan Petugas Bantuan lalu Ditembak Mati Tentara Israel

Menyayat Hati, Bocah Gaza Cium Tangan Petugas Bantuan lalu Ditembak Mati Tentara Israel



loading…

Amir, bocah Palestina di Jalur Gaza, cium tangan petugas penyalur bantuan dan berterima kasih. Tak lama kemudian Amir ditembak mati tentara Israel. Foto/X @zohranmamdani

GAZA – Tragis betul nasib Amir, bocah cilik Palestina di Jalur Gaza. Dia mencium tangan petugas penyalur bantuan kemanusiaan setelah mendapat sedikit bahan pangan, namun tak lama kemudian dia ditembak mati tentara Zionis Israel.

Kisah memilukan bocah yang dikenal sebagai “Amir Kecil Gaza” tersebut dibagikan seorang pensiunan tentara Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) yang bertugas di titik distribusi bantuan di Gaza, yang berafiliasi dengan Gaza Humanitarian Foundation (GHF).

Dalam kesaksiannya, mantan tentara tersebut, Anthony Aguilar, mengenang peristiwa tragis pada 28 Mei, ketika Amir, si bocah lelaki itu, terbunuh saat mencoba mendapatkan makanan.

Baca Juga: Amir Berjalan 12 km untuk Mendapat Makanan dan Ditembak Mati Tentara Israel di Jebakan Maut Gaza

Mengutip laporan Middle East Monitor, Jumat (1/8/2025), Amir, yang bertelanjang kaki dan tampak kurus, berjalan 12 kilometer di bawah terik matahari, berharap menemukan sesuatu untuk dimakan setelah berjam-jam menunggu. Yang berhasil dia kumpulkan hanyalah segenggam beras dan kacang lentil dari tanah, kata Aguilar.