Kejari Sukabumi dan Cianjur Gelar Pasar Murah, Bantu Stabilkan Harga dan Pasokan

Kejari Sukabumi dan Cianjur Gelar Pasar Murah, Bantu Stabilkan Harga dan Pasokan


Kejari Sukabumi dan Cianjur Gelar Pasar Murah, Bantu Stabilkan Harga dan Pasokan
Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi menggelar pasar murah untuk masyarakat.(MI/BENNY BASTIANDY)

KORPS Adhyaksa mulai bergerak turut menekan inflasi dan menstabilkan harga berbagai komoditas kebutuhan pokok masyarakat. Satu di antaranya dengan menggelar pasar murah bagi masyarakat yang membutuhkan serta bazar UMKM.

Di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pasar murah digelar Kejaksaan Negeri setempat di Lapang Sepakbola Padjajaran di Kecamatan Cibadak, Selasa (12/8).

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi, Romiyasi, mengatakan selain untuk menekan inflasi dan stabilisasi harga, pasar murah juga merupakan rangkaian kegiatan Hari Lahir ke-80 Kejaksaan. Kegiatannya yang diinisiasi Kejaksaan Tinggi Jawa Barat itu digelar secara serentak di 27 kejaksaan negeri kota dan kabupaten.

“Kegiatan ini bisa terlaksana berkat kerja sama dengan Pemkab Sukabumi. Tujuan intinya untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat,” ujarnya, Selasa (12/8).

Pasar murah kejaksaan dihadiri Bupati Sukabumi Asep Japar, unsur Forkopimda setempat, serta para pimpinan perangkat daerah di lingkup Pemkab Sukabumi. Pada kesempatan itu diserahkan bantuan 100 paket sembako kepada penerima manfaat.

“Dengan kegiatan ini diharapkan bisa juga menjaga stabilitas pasokan serta harga komoditas pangan,” ucapnya.

Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengapresiasi kegiatan pasar murah sekaligus bazar UMKM. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu pengendalian inflasi, menjaga harga pangan, dan memberikan solusi konkret dalam penyediaan dan distribusi pangan terjangkau.

“Begitu juga bagi para pelaku UMKM, diharapkan bisa mendorong perekonomian mereka. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini bisa terwujud Kabupaten Sukabumi yang Mubarakah,” pungkasnya.

Kegiatan serupa juga digelar di halaman kantor Kejaksaan Negeri Cianjur dan Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi.

 

Cuaca Buruk, BPBD Cianjur Terus Pantau Gelombang Tinggi di Pesisir Pantai Selatan


Cuaca Buruk, BPBD Cianjur Terus Pantau Gelombang Tinggi di Pesisir Pantai Selatan
Nelayan di Pantai Jayanti Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur mengevakuasi perahu yang terdampak cuaca buruk.(MI/Benny Bastiandy)

KONDISI di perairan pantai selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih cenderung buruk. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pun terus mengimbau masyarakat, terutama nelayan, agar tak melaut pada kondisi cuaca buruk seperti sekarang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cianjur, Wangwang Kuswaya, menuturkan BPBD terus memantau perkembangan kondisi di perairan pantai selatan. Hasilnya, sampai Jumat (1/8), gelombang laut terpantau masih cukup tinggi disertai angin kencang.

“Informasi yang kami terima, sampai Jumat ini gelombang atau ombak masih cukup tinggi,” kata Wangwang ditemui di kantor BPBD Kabupaten Cianjur, Jumat (1/8). 

Gelombang tinggi disertai angin kencang di perairan pantai selatan Cianjur dilaporkan terjadi sejak Senin (28/7). Wangwang mengaku sudah mengimbau nelayan untuk menghentikan aktivitas melaut sebagai upaya mengantisipasi potensi kecelakaan laut yang mengancam keselamatan jiwa.

“Mengingat kondisi cuaca saat ini, ya kami mengimbau kepada para nelayan dan masyarakat di pesisir selatan untuk sementara tidak melaut,” tutur dia.

Berdasarkan informasi BMKG, sebut dia, kondisi cuaca buruk di perairan pantai selatan berakhir pada Jumat (1/8). Wangwang berharap, kondisi gelombang bisa kembali normal, sehingga masyarakat nelayan pun bisa beraktivitas seperti biasa. 

“Mudah-mudahan tidak berkepanjangan kondisi cuaca buruk di perairan selatan,” tegasnya.

Bertambah

Dampak kondisi cuaca buruk di perairan pantai selatan Kabupaten Cianjur mengakibatkan puluhan perahu nelayan rusak terhempas gelombang tinggi di Pantai Jayanti Desa Cidamar Kecamatan Cidaun. Sebagian besar perahu tenggelam sehingga perlu dievakuasi. 

Semula, jumlah perahu yang rusak dilaporkan terdata sebanyak 46 unit. Namun laporan perkembangan terakhir hingga Jumat (1/8), jumlah perahu yang rusak sebanyak 60 unit.

“Dari 46 perahu, tiga belum ditemukan dan 43 perahu lainnya karam. Namun update berita terkini berdasarkan laporan dari relawan tangguh bencana (retana) kecamatan dan desa, jumlah perahu yang terdampak sebanyak 60 unit.

“Dari korcam retana Kecamatan Cidaun, data terbaru ada 60 perahu yang karam,” pungkasnya. (H-2)