Warga Berebut Hasil Bumi Seusai Upacara HUT ke-80 RI

Warga Berebut Hasil Bumi Seusai Upacara HUT ke-80 RI


Warga Berebut Hasil Bumi Seusai Upacara HUT ke-80 RI
Warga rebutan gunungan yang berisikan hasil bumi.(MI/Reza Sunarya)

Sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah,warga Patokbeusi Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang,Jawa Barat,menggelar arak-arakan hasil bumi. Gunungan dan Dong dang berisi berupa buah-buahan dan sayur-sayuran yang merupakan hasil pertanian warga setempat.

Dalam Rangka peringatan Kemerdekaan Ke-80 RI di Kecamatan Patokbeusi Kabupaten Subang,Jawa Barat. Selain upacara bendera, juga diwarnai dengan kreasi budaya yang memamerkan hasil bumi, sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang didapat.

Setelah Upacara selesai diteruskan dengan pawai termasuk usungan gunungan dan dong dang yang berisikan berbagai hasil pertanian. Warga tampak antusias kendati cuaca cukup panas. Namun yang menariknya,warga setempat rebutan makanan dan hasil bumi tersebut untuk di bawa pulang maupun di makan.

“Seneng tadi ikut rebutan dan Alhamdulillah dapat bahan sayuran dan buah buahan untuk dibawa pulang,” kata Tuti, salah seorang warga yang turut rebutan isi dong dang, Minggu (17/8).

Sementara, Camat Patokbeusi,Aep Saepudin, Hari Kemerdekaan ke 80 tidak hanya melaksanakan upacara, namun dirangkaikan dengan petas seni dan budaya termasuk menampilkan hasil bumi yang tahun ini hasil panen di wilayah Kecamatan Patokbeusi cukup berlimpah.

“Tadi kita lihat warga begitu antusias menyaksikan pentas seni dan membawa hasil bumi,” kata Aep Saepudin.

Menurut Aep, Pawai alegoris, bukan sekadar pertunjukan visual, tetapi juga mengandung makna yang dalam dan pesan yang ingin disampaikan kepada warga. Salah satu kesenian khas Subang yaitu sisingaan menjadi penutup kegiatan peringatan Kemerdekaan RI ke 80 tingkat Kecamatan Patokbeusi. (H-1)

Misi Menembus Perut Bumi, Gandawesi Eksplorasi Gua Alam Tasikmalaya

Misi Menembus Perut Bumi, Gandawesi Eksplorasi Gua Alam Tasikmalaya


Misi Menembus Perut Bumi, Gandawesi Eksplorasi Gua Alam Tasikmalaya
Eksplorasi gua dilakukan oleh KPALH Gandawesi FPTI Universitas Pendidikan Indonesia.(Dok KPALH Gandawesi Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri Universitas Pendidikan Indonesia )

TOTAL 10 anggota dari Kelompok Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (KPALH) Gandawesi Fakultas Pendidikan Teknik dan Industri Universitas Pendidikan Indonesia (FPTK UPI) menggelar kegiatan penelusuran gua sebagai bagian dari Program Pengambilan Nomor Induk Anggota (PPNIA) ke-37 bertajuk Dipta Bana Penelusuran Gua.

Ekspedisi ini dimulai pada Selasa (5/8) pagi dan direncanakan berlangsung hingga Jumat (9/8). Lokasi kegiatan mencakup dua gua di wilayah Desa Cibolang, Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Gua Liang Boeh dan Gua Cigerewik.

Muhammad Rizki, selaku koordinator program PPNIA Gandawesi, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian krusial dari proses pembinaan anggota baru sebelum diresmikan sebagai anggota penuh.

“PPNIA bukan sekadar pelatihan fisik dan teknik, tetapi juga ujian mental dan tanggung jawab terhadap alam,” ujar Rizki dalam keterangannya, Kamis (7/8).

Tim berangkat dari sekretariat KPALH Gandawesi pada pukul 05.30 WIB dengan komposisi sembilan peserta kaderisasi dan satu anggota senior sebagai pendamping.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta akan mempelajari aspek speleologi, formasi geologi gua, serta upaya pelestarian lingkungan sekitar lokasi penelusuran.

Menurut Rizki, kegiatan ini juga memiliki makna strategis dalam menjaga kesinambungan organisasi yang telah eksis selama beberapa dekade.

“Melalui PPNIA, kami menanamkan nilai-nilai kelestarian, keberanian, dan ketangguhan dalam menghadapi medan alam yang ekstrem,” tambahnya.

Egis Kadarsah, salah satu pembina dan anggota luar biasa KPALH Gandawesi, turut memberikan dukungan penuh terhadap ekspedisi ini.

“PPNIA adalah ruh dari Gandawesi. Di sinilah proses pematangan mental dan nilai juang anggota muda benar-benar diuji. Saya bangga mereka masih memegang teguh tradisi ini,” ungkap Egis.

Selain menjadi syarat administratif untuk memperoleh Nomor Induk Anggota, program ini juga berperan dalam mempererat kekompakan internal serta meningkatkan pemahaman peserta terhadap pentingnya dokumentasi lapangan dalam kegiatan eksplorasi dan ekologi.

Seluruh tim dijadwalkan kembali ke sekretariat UPI dalam keadaan selamat dan sehat setelah kegiatan berakhir.

“Kami mohon doa dan dukungan agar semua proses berjalan lancar dan tidak ada kendala berarti selama di lapangan,” tutup Rizki.

Ekspedisi ini menjadi bagian dari kontribusi Gandawesi dalam menjaga kelestarian lingkungan serta melanjutkan tradisi pendidikan luar ruang yang telah menjadi identitas organisasi. (Put)