Momen Evander Holyfield Dipermalukan Andy Ruiz Jr di Atas Ring: Saya Dihajar Bocah

Momen Evander Holyfield Dipermalukan Andy Ruiz Jr di Atas Ring: Saya Dihajar Bocah



loading…

Momen Evander Holyfield Dipermalukan Andy Ruiz Jr di Atas Ring: Saya Dihajar Bocah

Evander Holyfield , legenda tinju dunia yang dikenal dengan julukan The Real Deal, membuat pengakuan mengejutkan tentang salah satu pengalaman pahit dalam kariernya. Mantan juara dunia tak terbantahkan di kelas penjelajah dan kelas berat itu mengungkap bahwa dirinya pernah “dipermalukan” oleh Andy Ruiz Jr dalam sesi sparring.

Holyfield, yang mengakhiri karier profesionalnya pada 2011 di usia 48 tahun, menceritakan bahwa kejadian tersebut terjadi ketika Ruiz masih berusia 19 tahun. Ia mengaku momen itu menjadi titik balik yang membuatnya sadar bahwa waktunya di dunia tinju sudah habis.

“Saat saya sparring dengan Ruiz, ketika usianya baru 19 tahun, bocah itu mampu menghajar saya. Saat itu saya tahu sudah selesai. Tidak masuk akal lagi bagi saya untuk menerima pukulan seperti itu dari seseorang yang seharusnya bisa saya kalahkan dengan pengalaman yang saya miliki. Tapi dia punya kecepatan, sementara saya sudah kehilangan kecepatan,” ungkap Holyfield kepada Pro Boxing Fans.

Holyfield menambahkan, Ruiz saat itu tampil sangat agresif hingga membuatnya terkejut.

“Setiap hari dia melakukan hal yang sama. Dia terus menekan saya. Itu cukup membuat saya malu. Saya pikir, ‘Saya seorang juara, tapi kenapa saya justru dikejar-kejar seperti ini?’” ujarnya.

Menyayat Hati, Bocah Gaza Cium Tangan Petugas Bantuan lalu Ditembak Mati Tentara Israel

Menyayat Hati, Bocah Gaza Cium Tangan Petugas Bantuan lalu Ditembak Mati Tentara Israel



loading…

Amir, bocah Palestina di Jalur Gaza, cium tangan petugas penyalur bantuan dan berterima kasih. Tak lama kemudian Amir ditembak mati tentara Israel. Foto/X @zohranmamdani

GAZA – Tragis betul nasib Amir, bocah cilik Palestina di Jalur Gaza. Dia mencium tangan petugas penyalur bantuan kemanusiaan setelah mendapat sedikit bahan pangan, namun tak lama kemudian dia ditembak mati tentara Zionis Israel.

Kisah memilukan bocah yang dikenal sebagai “Amir Kecil Gaza” tersebut dibagikan seorang pensiunan tentara Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) yang bertugas di titik distribusi bantuan di Gaza, yang berafiliasi dengan Gaza Humanitarian Foundation (GHF).

Dalam kesaksiannya, mantan tentara tersebut, Anthony Aguilar, mengenang peristiwa tragis pada 28 Mei, ketika Amir, si bocah lelaki itu, terbunuh saat mencoba mendapatkan makanan.

Baca Juga: Amir Berjalan 12 km untuk Mendapat Makanan dan Ditembak Mati Tentara Israel di Jebakan Maut Gaza

Mengutip laporan Middle East Monitor, Jumat (1/8/2025), Amir, yang bertelanjang kaki dan tampak kurus, berjalan 12 kilometer di bawah terik matahari, berharap menemukan sesuatu untuk dimakan setelah berjam-jam menunggu. Yang berhasil dia kumpulkan hanyalah segenggam beras dan kacang lentil dari tanah, kata Aguilar.

Tragis! 2 Bocah Tewas di Pantai Sigandu Batang, Ibu Coba Bunuh Diri

Tragis! 2 Bocah Tewas di Pantai Sigandu Batang, Ibu Coba Bunuh Diri



loading…

Petugas mengevakuasi 2 bocah tewas mengenaskan di Pantai Sigandu, Batang, Jawa Tengah, Rabu (31/7/2025). Foto: iNews/Suryono Sukarno

BATANG – Dua bocah ditemukan tewas mengenaskan di Pantai Sigandu, Batang, Jawa Tengah, Rabu (31/7/2025). Sang ibu, Vivit Margiasih alias Pipit (31) diamankan polisi karena diduga hendak bunuh diri.

Satreskrim Polres Batang bakal membawa Pipit untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Polisi tengah mendalami motif di balik tragedi memilukan ini.

Baca juga: Tragis! 2 Bocah Tewas Terseret Banjir Kali Lamong

Dua bocah tewas yakni Hafiza Lathifatus Zahra (6) dan Hana Hasina (3) yang merupakan putri Pipit. Pipit bekerja sebagai staf di sebuah rumah sakit di Pekajangan, Pekalongan.

Ibu korban ditemukan dalam kondisi linglung di sebuah toilet portabel di sekitar pantai. Polisi langsung membawanya untuk menjalani pemeriksaan intensif.

Kakek korban, Tuhri mengaku terkejut dan syok atas kejadian ini. Sepengetahuan dia, tidak ada masalah dalam rumah tangga anaknya.

“Pipit dikenal sebagai pribadi pendiam dan tidak pernah bepergian sendiri membawa anak-anaknya,” ujar Tuhri di rumahnya Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang.