Komunitas Fotografi Kompakers Bandung Rayakan HUT ke-80 RI di Mal

Komunitas Fotografi Kompakers Bandung Rayakan HUT ke-80 RI di Mal


Komunitas Fotografi Kompakers Bandung Rayakan HUT ke-80 RI di Mal
Komunitas Fotografer Wanita Bandung menggelar perayaan HUT RI di Mal Bandung Indah Plaza(ISTIMEWA)

KOMUNITAS Fotografi Kompakers Bandung menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di mal Bandung Indah Plaza (BIP).

Acara diikuti oleh puluhan fotografer wanita dengan berbagai lomba seru, mulai dari peraturan baris-berbaris, kuis pengetahuan umum, hingga aneka games kreatif.

Hadiah yang diberikan bukan berupa barang mewah, melainkan kebutuhan sehari-hari seperti sayuran segar, aneka minuman rencengan, sabun, hingga perlengkapan rumah tangga.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta tampil antusias dengan dresscode merah putih sebagai simbol semangat kemerdekaan.

 

Eksistensi Fotografer Perempuan di Bandung

 

Ketua Kompakers Bandung, Linawati, menyampaikan bahwa pemilihan lokasi di mal bukan tanpa alasan.

“Dengan merayakan HUT RI di mal, kami ingin memberikan warna baru sekaligus membuka ruang interaksi dengan masyarakat lebih luas. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa fotografi bisa menjadi wadah kreatif bagi para perempuan,” ujarnya, Sabtu (16/8).

Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Anas Nadiati, menambahkan bahwa tahun ini Kompakers Bandung ingin menghadirkan suasana berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

“Mal yang ramai dan ceria diharapkan dapat menambah keseruan sekaligus mempererat kekompakan antaranggota dalam merayakan HUT ke-80 RI,” jelas Anas.

Tahun ini menjadi kali kelima Kompakers Bandung menyelenggarakan perayaan HUT RI. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan semangat baru, mempererat solidaritas antaranggota, sekaligus menghadirkan energi positif untuk terus berkarya melalui fotografi.

 

Dukungan dari Bandung Indah Plaza

 

Perayaan yang diadakan Komunitas Fotografi Kompakers Bandung ini juga mendapat dukungan penuh dari pihak mal Bandung Indah Plaza.

Marcomm Manager Lippomalls Regional Bandung (BIP & IP), Nasrullah, menyampaikan, pihaknya memberikan kesempatan bagi komunitas untuk menggelar kegiatan positif dengan menyediakan ruang secara gratis.

“Bersamaan dengan ulang tahun ke-35 BIP, kami juga bekerja sama dengan komunitas lari untuk mengadakan fun run dengan doorprize logam mulia,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, hampir semua tenant di BIP menghadirkan promo spesial 17 Agustus, mulai dari F&B, fashion, gadget hingga jewelry.

“Dengan kolaborasi ini, Kompakers Bandung dan mal Bandung Indah Plaza berhasil menghadirkan semangat kemerdekaan yang kreatif, meriah, dan penuh kebersamaan di tengah masyarakat,” pungkas Nasrullah

Kisruh Bandung Zoo Berlanjut, Pintu Gerbang Didobrak Massa

Kisruh Bandung Zoo Berlanjut, Pintu Gerbang Didobrak Massa


Kisruh Bandung Zoo Berlanjut, Pintu Gerbang Didobrak Massa
Massa berada di depan pintu gerbang Bandung Zoo, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/8/2025) pagi.(Dok. Istimewa)

KONFLIK pengelolaan Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo tidak juga tuntas. Dua manajemen, yakni Yayasan Margasatwa Tamansari dan Taman Safari Indonesia, berebut kewenangan.

 

Terbaru, Rabu (6/8) pagi, puluhan pria mendobrak masuk ke areal Bandung Zoo. Mereka menghancurkan pintu gerbang. Kelompok massa ini masuk ke ruang manajemen dan mengusir semua sekuriti dan karyawan yang ada di dalamnya.

 

Akibatnya, keributan sempat terjadi. Massa mendapat perlawanan dari petugas yang tengah berjaga di Bandung Zoo. Beruntung anggota kepolisian kemudian datang dan situasi panas bisa diredakan.

 

Kronologi Kisruh Bandung Zoo

Konflik antarkedua yayasan, atas pengelolaan Bandung Zoo, sudah lama berlangsung. Bermula dari keputusan pengadilan yang memenangkan Pemerintah Kota Bandung sebagai pemilik lahan Bandung Zoo.

 

Pemkot Bandung kemudian menunjuk Taman Safari Indonesia untuk mengelola Bandung Zoo. Namun, mereka tetap berada di dalam Yayasan Margasatwa Tamansari.

 

Sejak saat itu, konflik antarkedua manajemen terus terjadi. Mereka saling berebut kuasa pengelolaan Bandung Zoo.

 

Pada 2 Juli lalu, Yayasan Margasatwa Tamansari menduduki Bandung Zoo. Mereka melakukan pengelolaan kebun binatang sejak 18 Juli.

 

Konflik juga menyebabkan Bandung Zoo buka tutup. Pernah ditutup pada 3 Juli, kunjungan warga dibuka lagi pada 4 Juli.

 

7 Hewan Mati selama Konflik

Sulhan Syafii, Humas Yayasan Margasatwa Tamansari menyatakan konflik itu juga berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan satwa. Setidaknya ada tujuh hewan yang mati, karena stres dan perbedaan perawatan.

 

“Kejadian hari ini membuat kami khawatir akan nasib belasan bayi satwa eksotik yang baru lahir. Biasanya, sejak pagi mereka sudah mendapat makan. Hari ini, kami tidak bisa melakukannya karena adanya massa yang datang dan menutup gerbang,” tambahnya. Tidak ada satu pun karyawan bisa masuk untuk memberi makan dan merawat satwa.

 

Aan, panggilan akrabnya menilai Yayasan Margasatwa Tamansari masih berhak mengelola Bandung Zoo. Pasalnya, pengurus baru dari Taman Safari Indonesia belum bisa menunjukkan surat legalitas untuk mengelola Bandung Zoo. (M-1)

Bupati Bandung Pastikan Sanitasi Bagian tak Terpisahkan dari Pembangunan Daerah

Bupati Bandung Pastikan Sanitasi Bagian tak Terpisahkan dari Pembangunan Daerah


Bupati Bandung Pastikan Sanitasi Bagian tak Terpisahkan dari Pembangunan Daerah
Pencanangan Nasional Gerakan Pembinaan Tempat Pengolahan Pangan Laik Higiene Sanitasi.(MI/BAYU ANGGORO)

BUPATI Bandung Dadang Supriatna menegaskan pentingnya pembangunan sanitasi yang baik bagi masyarakat. sanitasi yang baik adalah pondasi utama dalam mewujukan kualitas hidup masyarakat yang sehat, produktif dan berdaya saing.

Menurutnya hal inipun erat kaitannya dengan program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Khususnya pada tujuan pembangunan Berkelanjutan (TPB)  keenam, yaitu tersedianya air bersih dan sanitasi yang layak untuk semua,” ungkapnya, Senin (28/7).

Ketua Umum Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) itu  menjelaskan, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menggelar Program Pencanangan Nasional Gerakan Pembinaan Tempat Pengolahan Pangan Laik Higiene Sanitasi (PNGPTPPLHS) di Yogyakarta, pada 26 Juli.

Menurutnya kegiatan pencanangan ini merupakan implementasi nyata dari kerjasama antara HAKLI, BAPPENAS dan AKKOPSI dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.

Dia menyebut, pencanangan nasional gerakan pembinaan tempat pengolahan pangan laik higiene sanitasi ini merupakan sebuah langkah penting dalam mendukung keberhasilan program MBG.

“Sebagai Ketua Umum Akkopsi, mewakili seluruh anggota kabupaten/kota se-Indonesia, saya menyampaikan komitmen penuh dari seluruh daerah yang menjadi anggota aliansi untuk memastikan bahwa sanitasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan daerah,” katanya.

HAKLI dan AKKOPSI pun, lanjut dia, telah berkomitmen untuk mendukung program nasional MBG, melalui pendayagunaan tenaga penjaja, pengelola dan pengawas sanitasi yang dilengkapi dengan standarisasi pelatihan berkelanjutan.

“Dalam kerangka tersebut, pelatihan Massive Open Online Course (MOOC) ini merupakan bentuk nyata dari peran pemerintah daerah sebagai penerima manfaat,” jelas Kang DS, sapaan akrabnya.

Tujuannya adalah agar seluruh SPPG mendapat pengakuan laik higienis sanitasi, yang dibina secara sistematis oleh Dinas Kesehatan dan dinas terkait di masing-masing daerah, serta diawasi secara berkelanjutan oleh tenaga sanitasi lingkungan yang tergabung dalam HAKLI.

“Kemitraan antara HAKLI dan AKKOPSI ini juga akan menjadi rintisan tindak lanjut dalam pengembangan olahan dan pasca olahan SPPG, termasuk pengolahan limbah dan sampah dalam rangka ekonomi sirkuler berbasis sosial dan lingkungan yang melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif,” paparnya.

Dadang menjelaskan, komitmen HAKLI dan AKKOPSI juga tertuang melalui deklarasi Gerakan Nasional Pembinaan Laik Higiene Sanitasi hari ini.

“Ini menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan laik higiene sanitasi melalui pembinaan berkelanjutan dan pengawasan, sesuai dengan standar sanitasi keamanan pangan,” terangnya.

 

Saguling Water Fest Kenalkan Potensi Perairan Wilayah Bandung Barat

Saguling Water Fest Kenalkan Potensi Perairan Wilayah Bandung Barat


Saguling Water Fest Kenalkan Potensi Perairan Wilayah Bandung Barat
Sejumlah pemancing meramaikan acara casting pada acara Saguling Water Fest 2025.(MI/Depi G)

ACARA Saguling Water Fest 2025 ramai dihadiri para pemancing yang datang dari dalam dan luar negeri. Selain menjadi ajang unjuk kebolehan pemancing, kegiatan yang digelar di genangan Waduk Saguling, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat ini sekaligus mengenalkan potensi perairan setempat.

Kegiatan yang digagas Komunitas Wartawan Mancing Indonesia (Kowami) juga menjadi upaya mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan perairan di Waduk Saguling. Agenda ini pertama kali digelar dan direncanakan bakal digelar setiap tahun.

“Ini bukan hanya soal lomba memancing, tapi juga bagaimana kita mengangkat potensi Waduk Saguling sebagai destinasi wisata sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Ketua KOWAMI, Sujud Pribadi, Minggu (27/7).

Ia menyebut penting untuk memperkenalkan Waduk Saguling ke masyarakat luas hingga internasional bahwa wilayah Bandung Barat memiliki potensi dan kekayaan sumber daya alam melimpah khususnya di sektor perairan.

“Kami menginginkan Waduk Saguling dikenal tidak hanya oleh masyarakat lokal, tetapi juga mancanegara. Kami gelar kompetisi ini sebagai langkah awal ke arah itu,” ungkapnya.

Menurutnya, acara ini berhasil menarik antusiasme peserta dari berbagai kota di Indonesia, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Sumatra dan Kalimantan. Bahkan seorang peserta asal Thailand turut hadir dalam acara tersebut. “Ada peserta perempuan asal Thailand yang sudah lama menetap di Indonesia. Dia mengaku takjub dengan apa yang ada di Saguling. Ini menunjukkan bahwa potensi wisata kita bisa menembus pasar internasional,” tuturnya.

Kesuksesan penyelenggaraan acara juga tak lepas dari dukungan sejumlah instansi pemerintah daerah seperti Dinas Perhubungan (Dishub) yang turut berperan dengan menyediakan fasilitas pendukung. Dukungan juga datang dari Dinas Kesehatan yang menyediakan fasilitas pemeriksaan kesehatan gratis serta Dinas Perikanan dan Peternakan yang menyumbang ikan untuk meramaikan acara bagi warga setempat.

“Kami berterima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya acara ini, para dinas terkait, pihak desa dan masyarakat. Acara ini bisa terlaksana berkat dukungan mereka,” tukasnya.

Pada kesempatan itu, pihak panitia juga mengadakan sejumlah kegiatan lain untuk masyarakat seperti perlombaan tangkap ikan ibu-ibu dan anak, balap rakit, makan ikan bersama hingga panggung hiburan.(M-2)