Microdrama VISION+ Tentang Cinta, Janji, dan Balas Dendam

Microdrama VISION+ Tentang Cinta, Janji, dan Balas Dendam



loading…

Apa jadinya jika sebuah pernikahan tidak berawal dari cinta, melainkan sebuah jebakan? Foto/MNC Media

JAKARTA – Apa jadinya jika sebuah pernikahan tidak berawal dari cinta, melainkan sebuah jebakan? Fu Hansheng, seorang CEO muda dari Grup Fu, harus menghadapi kenyataan pahit setelah mengalami kecelakaan di luar negeri. Streaming kisah lengkapnya dengan klik di sini .

Peristiwa itu bukan kebetulan, melainkan bagian dari rencana yang membuatnya terjebak dalam situasi sulit. Dengan tekad yang kuat, Hansheng kembali ke Haicheng, membawa misi untuk mencari kebenaran sekaligus membalas perlakuan yang diterimanya.

Baca Juga: Misi Balas Dendam dan Pencarian Cinta! Streaming Balasan Tanpa Ampun di VISION+

Namun jalan yang ditempuhnya tidak mudah. Demi menyelamatkan ibunya yang diperalat oleh pihak lain, Hansheng dipaksa masuk dalam pernikahan dengan Jiang Mo. Bagi keduanya, pernikahan ini hanyalah sebuah kesepakatan, jauh dari bayangan kebahagiaan.

Seiring waktu, hubungan yang penuh jarak itu mulai berubah. Dari rasa tidak percaya, tumbuh perlahan perasaan yang sulit mereka hindari. Namun di balik kebersamaan, rahasia lama yang tersembunyi mulai terungkap. Hansheng dan Jiang Mo pun dihadapkan pada pilihan: mengikuti jalan dendam, atau membuka hati untuk cinta yang hadir di tengah permainan takdir.

Baca Juga: GRATIS Premium VISION+ Sebulan, Cobain Ribuan Konten Olahraga hingga Animasi Anak

Penasaran dengan keseruannya? Tonton kisah serunya hanya di VISION+ dan rasakan intrik di setiap episode. Berlangganan VISION+ Premium mulai Rp20.000,- . Nikmati berbagai tayangan eksklusif lainnya dan nonton dengan format vertikal yang lebih seru! Download aplikasi VISION+ sekarang dan nikmati tontonan berkualitas di mana saja dan kapan saja.

(dra)

China Balas Dendam ke UE usai Terseret Sanksi Rusia

China Balas Dendam ke UE usai Terseret Sanksi Rusia



loading…

China menjatuhkan sanksi kepada dua bank di Uni Eropa (UE), untuk membalas blok tersebut setelah pemberi pinjaman Beijing jadi target terkait dengan konflik Rusia Ukraina. Foto/Dok

JAKARTAChina menjatuhkan sanksi kepada dua bank di Uni Eropa (UE), untuk membalas blok tersebut setelah pemberi pinjaman Beijing jadi target. Dua bank Lithuania masuk ke dalam daftar hitam, sebagai respons setelah lembaga keuangan China masuk dalam paket sanksi terbaru yang dikeluarkan UER terkait konflik Rusia-Ukraina .

Brussels memperkenalkan paket sanksi UE ke-18 terhadap Moskow bulan lalu, yang fokus pada sektor energi dan perbankan Rusia. Paket tersebut termasuk pembatasan terhadap beberapa entitas dan lembaga keuangan yang berbasis di China, India, UEA, dan Turki.

Menurut pernyataan resmi yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan China pada hari Rabu, Beijing telah memasukkan UAB Urbo dan AB Mano yang berbasis di Lithuania ke dalam daftar sanksi balasan. Ditambah bakal melarang organisasi dan individu China untuk melakukan transaksi, kerja sama, dan aktivitas lainnya dengan dua bank tersebut.

Baca Juga: Utang Prancis Membengkak Rp64.415 Triliun, Setiap Detik Bertambah Rp94,7 Juta

Pernyataan ini menekankan bahwa langkah yang diambil oleh otoritas UE terhadap Chinese Suifenhe Rural Commercial Bank dan Heihe Rural Commercial Bank adalah “pelanggaran serius terhadap hukum internasional” yang “telah menyebabkan kerugian signifikan terhadap hak dan kepentingan sah perusahaan-perusahaan China.”

Sementara itu Komisi Eropa berjanji bakal meninjau secara rinci langkah-langkah yang diperkenalkan oleh Beijing sebelum mengambil langkah lebih lanjut. Blok ini “siap untuk mengidentifikasi solusi yang saling dapat diterima yang pada akhirnya dapat mengarah pada penghapusan bank-bank tersebut dari daftar,” kata Olof Gill, seorang juru bicara di Komisi Eropa seperti dilansir Bloomberg.

Kedua bank Lithuania mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa sanksi China tidak akan mempengaruhi operasional mereka. Bank Urbo menyatakan, bahwa mereka tidak memiliki ikatan bisnis di China, sementara Bank Mano menerangkan bahwa China tidak pernah menjadi pasar target dan mereka tidak beroperasi di sana. Kedua bank mengutarakan bahwa mereka telah menghubungi otoritas Lithuania setelah pengumuman tersebut.