Plantwatch Bagian Jantan Bunga Menawarkan Beragam Kejutan untuk Penyerbuk

Plantwatch Bagian Jantan Bunga Menawarkan Beragam Kejutan untuk Penyerbuk


Plantwatch: Bagian Jantan Bunga Menawarkan Beragam Kejutan untuk Penyerbuk
Ilustrasi(Alamy)

DUNIA flora terus memberikan keajaiban. Tidak ada yang menduga bahwa bagian jantan dari bunga, benang sari, tidak hanya bertindak sebagai penghasil serbuk sari, tetapi juga berfungsi sebagai “alat serang” aktif yang telah dirancang melalui proses evolusi untuk memastikan penyerbukan berlangsung dengan efisien.

Studi terbaru menunjukkan pada berbagai spesies tanaman, benang sari ternyata sangat peka terhadap sentuhan, bahkan dapat bergerak dengan cepat dan tepat ketika disentuh oleh serangga penyerbuk. Gerakan ini tidak sekadar bertindak sebagai pertahanan, tetapi juga sebagai taktik cerdas untuk menyebarluaskan serbuk sari dengan efektif dan menjamin penyerbukan silang.

Taktik Unik Berberis dan Mahonia

Sebagai contoh, bunga dari genus Berberis dan Mahonia memiliki benang sari yang sangat responsif terhadap kontak. Saat serangga, seperti lebah atau lalat, datang untuk menghisap nektar, benang sari akan membungkuk mendadak dan “menampar” wajah atau lidah serangga tersebut dengan serbuk sari. Gerakan ini mengejutkan serangga yang kemudian segera terbang menjauh, namun tidak sebelum mereka membawa serbuk sari ke bunga lainnya.

Strategi ini memiliki dua manfaat utama:

  1. Efisiensi Sumber Daya: Serangga hanya tinggal sesaat, sehingga bunga tidak kehilangan terlalu banyak nektar.
  2. Meningkatkan Kesempatan Penyerbukan Silang: Serbuk sari yang dibawa ke bunga lain meningkatkan variasi genetik dari keturunan.

Catasetum: Si Peluncur Serbuk Sari

Di antara semua bunga, anggrek Catasetum mungkin adalah yang paling ekstrim. Ketika serangga mendarat, bunga ini dengan cepat melepaskan sepasang kantung serbuk sari (pollinia) yang lengket dengan kekuatan yang cukup untuk membuat serangga tersebut terpental keluar dari bunga. Kantung itu melekat erat pada tubuh serangga, dan saat serangga berpindah ke bunga lain, proses penyerbukan pun terjadi.

Stylidium: Tanaman Picu dengan “Tongkat Baseball”

Tanaman picu (Stylidium) dari Australia memiliki organ reproduksi berbentuk gada yang sangat responsif. Ketika terkena sentuhan serangga, tongkat kecil ini akan bergetar dengan sangat cepat, dalam waktu hanya 1 milidetik, menghantam tubuh serangga dan menempelkan serbuk sari. Menariknya, organ ini juga dapat menerima serbuk sari yang dibawa oleh serangga dari bunga lain, menjadikannya efisien dalam berfungsi sebagai penerima dan pengirim.

Setelah melakukan serangan, gada ini secara otomatis akan “reset” dan siap untuk menyerang penyerbuk berikutnya. Ini adalah contoh sempurna dari evolusi alat penyerbukan yang presisi dan cepat.

Evolusi, Kejutan, dan Simbiosis

Perilaku unik ini memperlihatkan betapa rumitnya hubungan antara tanaman dan penyerbuk. Mekanisme mengejutkan ini tidak bersifat agresif, melainkan merupakan hasil penyesuaian yang panjang agar tanaman dapat menjamin kelangsungan hidup dan reproduksinya.

Serangga mungkin tampak seperti korban dalam situasi ini, namun sebenarnya mereka mendapatkan makanan berupa nektar atau tempat perlindungan, sebuah bentuk simbiosis mutualisme yang telah berlangsung selama jutaan tahun.

Mengapa Ini Penting?

Memahami proses penyerbukan bukan hanya menarik dari segi ilmiah, tetapi juga krusial dalam konteks konservasi dan pertanian. Banyak tanaman pangan sangat bergantung pada penyerbuk seperti lebah dan kupu-kupu, yang kini menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim, penggunaan pestisida, dan hilangnya habitat.

Dengan mempelajari trik-trik pintar dari alam, kita bisa mengembangkan teknik pertanian yang berkelanjutan yang mendukung ekosistem penyerbukan alami. (The Guardian/Z-2)

Fabio Quartararo akan Ambil Bagian dalam Tes Perdana Yamaha V4 di Misano

Fabio Quartararo akan Ambil Bagian dalam Tes Perdana Yamaha V4 di Misano


Fabio Quartararo akan Ambil Bagian dalam Tes Perdana Yamaha V4 di Misano
Pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo(AFP/JORGE GUERRERO)

PEMBALAP MotoGP Fabio Quartararo mengonfirmasi akan melakukan debut dengan prototipe Yamaha V4 pada sesi tes resmi di Sirkuit Misano, Italia, 15 September mendatang.

Quartararo menegaskan bahwa uji coba tersebut akan memberikan gambaran awal mengenai potensi mesin baru Yamaha yang dirancang untuk menggantikan motor inline-4 M1. Meski begitu, ia juga menekankan bahwa tes Misano bukanlah yang paling menentukan.

“Di Misano, saya akan uji V4. Akan menarik untuk melihat potensi motor baru ini,” kata Quartararo, dikutip dari Crash, Rabu (20/8).

Mesin V4 Yamaha dikembangkan secara bertahap oleh test rider Augusto Fernandez dan mantan pebalap Andrea Dovizioso. Prototipe ini dijadwalkan menggantikan M1 mulai musim depan, asalkan dinilai kompetitif.

Quartararo memilih untuk tidak memberikan penilaian lebih awal sebelum menjajal langsung motor tersebut. 

Ia menyatakan kepercayaan terhadap masukan Fernandez dan Dovizioso, namun lebih memilih menyimpan penilaian sampai ia sendiri mencobanya.

Salah satu tantangan besar Yamaha dalam pengembangan ini adalah performa mesin. Fernandez sebelumnya mengungkapkan bahwa mesin V4 saat ini belum digeber ke potensi maksimalnya karena pendekatan bertahap yang diterapkan pabrikan Jepang tersebut.

Quartararo pun mengakui bahwa mesin baru itu masih terasa lambat.

“Ini akan jadi aspek krusial untuk masa depan, agar kami punya motor yang tidak hanya cepat, tapi juga unggul di trek lurus,” katanya.

Selain itu, Yamaha juga menargetkan peningkatan performa pengereman melalui pemanfaatan ban belakang secara lebih optimal saat deselerasi.

Quartararo menganggap tes pramusim 2026 sebagai tahap paling vital dalam pengembangan V4, bukan uji cobanya di Misano. Ia menyebut, waktu yang lebih panjang antara November hingga Februari memberi ruang signifikan untuk pengembangan lanjutan.

“Kita akan jalani tes di Misano dan Valencia. Tapi buat saya, yang paling penting adalah tes pramusim nanti,” ucapnya.

“Antara Misano dan Valencia, kita tak bisa banyak ubah motor. Tapi dari November ke Februari, kita punya banyak waktu untuk menyesuaikan.” lanjut Quartararo

Yamaha sendiri diperkirakan akan mulai menggunakan mesin V4 musim depan, mengingat keterbatasan pengembangan pada motor M1 saat ini.

“Kami tidak bisa lagi balapan dengan inline-four. Kami tertinggal terlalu jauh dan pengembangannya juga tidak banyak,” ujar Quartararo.

“Jadi cukup pasti kami akan balapan dengan V4. Saya menantikan tes ini, karena kami benar-benar butuh perubahan,” tambahnya.

Quartararo mengalami akhir pekan terburuk musim ini di Red Bull Ring, dengan hanya finis ke-15. Masalah grip ban belakang kembali muncul, diperparah dengan penggunaan ban belakang spesifikasi baru yang lebih kaku. Semua pebalap Yamaha finis di empat posisi terbawah.

Mesin inline-4 Yamaha M1 terakhir kali memenangkan balapan MotoGP pada 2022 bersama Suzuki di Valencia. 

Meski Quartararo sempat hampir menang di Silverstone tahun ini, kegagalan sistem ride height menghentikan momentumnya. (Ant/Z-1)

Tak Setuju Pengibaran Bendera One Piece, Golkar Bagian dari Provokasi

Tak Setuju Pengibaran Bendera One Piece, Golkar Bagian dari Provokasi


Tak Setuju Pengibaran Bendera One Piece, Golkar: Bagian dari Provokasi
Bendera One Piece(Kazuhiro NOGI / AFP)

Wakil Ketua Fraksi Golkar MPR Firman Soebagyo menanggapi ramainya pengibaran bendera dari manga One Piece. Dia melarang aksi itu karena dinilai bagian dari provokasi.

“Ini cara-cara provokatif yang ingin menjatuhkan pemerintahan, tidak boleh,” kata Firman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini.

Firman meminta aparat berwenang untuk bertindak. Anggota Komisi IV DPR itu mengatakan aksi pengibaran itu berpotensi merugikan negara.

“Jelas ini adalah melakukan bagian provokasi kemudian yang akan merugikan bangsa dan negara. Ini enggak boleh. Oleh karena itu, bagian daripada makar mungkin malah itu. Nah ini enggak boleh. Ini harus di tindak tegas,” ujar Firman.

Dia juga mendorong aparat penegak hukum untuk menginterogasi pihak yang melakukan pengibaran. Lalu, dilakukan pemeriksaan dan dilakukan pembinaan.

“Minimal mereka yang melakukan, dilakukan ya, interogasi siapa yang menyuruh dan kemudian apa motivasinya, dan kemudian dilakukan pembinaan kepada mereka,” kata Firman.

Di sisi lain, dia juga berbicara soal Badan Legislasi (Baleg) DPR yang tengah merancang Undang-Undang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Beleid itu juga dirancang di tengah kemerosotan terhadap pemahaman dan pengamalan yang terkait ideologi Pancasila.

“Oleh karena itu, inilah tugas daripada BPIP dan tugas kami juga di MPR. Kami sedang melakukan kajian-kajian juga penguatan terhadap pemahaman ideologi dan pengamalannya itu terus dilakukan penguatan dengan modifikasi-modifikasi dengan cara-cara yang lebih mudah diterima,” ujar Firman.

Belakangan muncul seruan pengibaran Bendera One Piece di media sosial jelang HUT ke-80 RI. Bendera One Piece yang dimaksud adalah Jolly Roger milik Luffy atau kru bajak laut topi jerami dalam anime dan manga One Piece.

Fenomena ini memicu beragam reaksi. Ada yang menganggap sebagai bentuk kreativitas bahkan sebagai bentuk ekspresi kebebasan.(P-1)

Bupati Bandung Pastikan Sanitasi Bagian tak Terpisahkan dari Pembangunan Daerah

Bupati Bandung Pastikan Sanitasi Bagian tak Terpisahkan dari Pembangunan Daerah


Bupati Bandung Pastikan Sanitasi Bagian tak Terpisahkan dari Pembangunan Daerah
Pencanangan Nasional Gerakan Pembinaan Tempat Pengolahan Pangan Laik Higiene Sanitasi.(MI/BAYU ANGGORO)

BUPATI Bandung Dadang Supriatna menegaskan pentingnya pembangunan sanitasi yang baik bagi masyarakat. sanitasi yang baik adalah pondasi utama dalam mewujukan kualitas hidup masyarakat yang sehat, produktif dan berdaya saing.

Menurutnya hal inipun erat kaitannya dengan program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Khususnya pada tujuan pembangunan Berkelanjutan (TPB)  keenam, yaitu tersedianya air bersih dan sanitasi yang layak untuk semua,” ungkapnya, Senin (28/7).

Ketua Umum Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) itu  menjelaskan, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) menggelar Program Pencanangan Nasional Gerakan Pembinaan Tempat Pengolahan Pangan Laik Higiene Sanitasi (PNGPTPPLHS) di Yogyakarta, pada 26 Juli.

Menurutnya kegiatan pencanangan ini merupakan implementasi nyata dari kerjasama antara HAKLI, BAPPENAS dan AKKOPSI dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.

Dia menyebut, pencanangan nasional gerakan pembinaan tempat pengolahan pangan laik higiene sanitasi ini merupakan sebuah langkah penting dalam mendukung keberhasilan program MBG.

“Sebagai Ketua Umum Akkopsi, mewakili seluruh anggota kabupaten/kota se-Indonesia, saya menyampaikan komitmen penuh dari seluruh daerah yang menjadi anggota aliansi untuk memastikan bahwa sanitasi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan daerah,” katanya.

HAKLI dan AKKOPSI pun, lanjut dia, telah berkomitmen untuk mendukung program nasional MBG, melalui pendayagunaan tenaga penjaja, pengelola dan pengawas sanitasi yang dilengkapi dengan standarisasi pelatihan berkelanjutan.

“Dalam kerangka tersebut, pelatihan Massive Open Online Course (MOOC) ini merupakan bentuk nyata dari peran pemerintah daerah sebagai penerima manfaat,” jelas Kang DS, sapaan akrabnya.

Tujuannya adalah agar seluruh SPPG mendapat pengakuan laik higienis sanitasi, yang dibina secara sistematis oleh Dinas Kesehatan dan dinas terkait di masing-masing daerah, serta diawasi secara berkelanjutan oleh tenaga sanitasi lingkungan yang tergabung dalam HAKLI.

“Kemitraan antara HAKLI dan AKKOPSI ini juga akan menjadi rintisan tindak lanjut dalam pengembangan olahan dan pasca olahan SPPG, termasuk pengolahan limbah dan sampah dalam rangka ekonomi sirkuler berbasis sosial dan lingkungan yang melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif,” paparnya.

Dadang menjelaskan, komitmen HAKLI dan AKKOPSI juga tertuang melalui deklarasi Gerakan Nasional Pembinaan Laik Higiene Sanitasi hari ini.

“Ini menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan laik higiene sanitasi melalui pembinaan berkelanjutan dan pengawasan, sesuai dengan standar sanitasi keamanan pangan,” terangnya.