
JALAN Kalipah Apo di Bandung bukan sekadar nama jalan, tapi menyimpan cerita sejarah dan budaya yang menarik. Siapa sebenarnya Kalipah Apo? Yuk, kita ulas kisahnya dengan bahasa yang mudah dipahami!
Asal-Usul Nama Kalipah Apo
Kalipah Apo adalah julukan untuk Raden Haji Moehamad Soe’eb, seorang wakil penghulu Bandung pada masa kolonial Belanda. Nama “Kalipah” berasal dari kata “khalifah,” yang menunjukkan peran pentingnya sebagai tokoh agama. Sedangkan “Apo” adalah panggilan akrab dalam budaya Sunda. Beliau dikenal sebagai ulama yang mengajarkan agama dan keterampilan seperti bertani kepada masyarakat.
Jalan Kalipah Apo sendiri sudah dikenal sejak masa kolonial sebagai Kalipah Apoweg. Nama ini kemungkinan resmi digunakan setelah wafatnya Moehamad Soe’eb, sebagai bentuk penghormatan atas jasanya.
Kiprah Raden Haji Moehamad Soe’eb
Raden Haji Moehamad Soe’eb bukan hanya tokoh agama, tapi juga budayawan Sunda. Ia dikenal sebagai guru seni tembang Sunda, bahkan dianggap sebagai juru tembang terbaik pada masanya. Banyak anak perempuan datang ke rumahnya untuk belajar nembang, seni tradisional Sunda yang penuh makna. Beberapa karya tembangnya, seperti “Laut Kidul” dan “Guguritan Kaduhung Pipisahan,” pernah disiarkan di radio NIROM pada tahun 1935-1936.
Selain itu, Kalipah Apo juga memiliki hubungan keluarga yang menarik. Ia adalah mertua dari C. Snouck Hurgronje, seorang sarjana Belanda yang meneliti Islam, meski kemudian kontroversial karena dianggap mata-mata kolonial.
Jalan Kalipah Apo: Pusat Perdagangan dan Kuliner
Selain sejarahnya, Jalan Kalipah Apo terkenal sebagai pusat perdagangan perabot rumah tangga dengan harga terjangkau di Bandung. Sejak akhir 1980-an, jalan sepanjang 450 meter ini dipenuhi toko-toko yang menjual berbagai kebutuhan rumah. Tak hanya itu, kuliner legendaris seperti Lotek Kalipah Apo, yang ada sejak 1953, juga menjadi daya tarik. Lotek ini terkenal dengan bumbu kacangnya yang khas dan kencur yang kuat, cocok untuk pecinta kuliner tradisional.
Tak ketinggalan, kolak Kalipah Apo yang legendaris juga jadi buruan saat Ramadan. Kolak ini sudah ada sejak tahun 1990-an dan terkenal dengan topping beragam serta rasa gurihnya.
Mengapa Jalan Kalipah Apo Layak Dikunjungi?
Jalan Kalipah Apo bukan hanya tentang sejarah, tapi juga tentang pengalaman. Kamu bisa berbelanja perabot murah, menikmati lotek atau kolak legendaris, dan merasakan suasana Bandung yang kaya budaya. Lokasinya di Astanaanyar, Bandung, mudah dijangkau dengan transportasi umum seperti bus rute SOREANG-LW.PANJANG atau kereta ke Stasiun Cikudapateuh.
Jadi, kalau kamu sedang di Bandung, jangan lewatkan untuk mampir ke Jalan Kalipah Apo. Selain belanja dan kuliner, kamu juga bisa merasakan jejak sejarah Raden Haji Moehamad Soe’eb, sosok di balik nama legendaris ini.
Kesimpulan
Kalipah Apo adalah nama yang penuh makna di Bandung, dari sejarah Raden Haji Moehamad Soe’eb sebagai ulama dan budayawan hingga Jalan Kalipah Apo yang kini jadi pusat perdagangan dan kuliner. Dengan mengunjungi jalan ini, kamu tak hanya menikmati suasana, tapi juga menghargai warisan budaya Sunda yang kaya.