Ekonom Citi Prediksi APBN 2026 Lebih Stimulatif

Ekonom Citi Prediksi APBN 2026 Lebih Stimulatif


Ekonom Citi Prediksi APBN 2026 Lebih Stimulatif
Konferensi pers Citi Indonesia tentang prospek ekonomi Indonesia, Selasa (19/8/2025).(MI/Ihfa Firdausya)

CITI Indonesia memprediksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia pada 2026 akan lebih stimulatif dibandingkan dengan APBN 2025. Walaupun, kebutuhan pembiayaan APBN 2026 akan lebih besar dibandingkan dengan 2025.

“Kami melihat APBN 2026 berpotensi lebih stimulatif karena realisasi belanja pemerintah yang agak tertahan di 2025, karena adanya transisi pemerintahan dan juga realokasi anggaran di awal tahun, seharusnya di tahun 2026 akan sudah mulai normal,” ungkap Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (19/8).

“Sehingga realisasi belanja pemerintah di 2026 harusnya akan lebih baik. Dan ini akan ikut menopang pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.

Hal itu kontras dengan 2025 ketika di kuartal 1 dan 2 konsumsi pemerintah justru negatif secara year-on-year. Karena itu tahun ini konsumsi pemerintah yang lambat tersebut menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi.

Kemudian, walaupun tahun depan kebutuhan pembiayaan utang lebih besar terutama dari pasar obligasi, Citi Indonesia melihat pada tahun depan, supply obligasi yang lebih banyak dari pemerintah seharusnya masih bisa diiringi dengan demand di pasar obligasi yang juga meningkat.

“Hal ini karena yang paling penting adalah bahwa tren suku bunga sedang berada dalam tren menurun. Sehingga kami perkirakan likuditas perbankan yang saat ini masih banyak terparkir di instrumen OPT-nya (operasi pasar terbukanya) BI, terutama di SRBI, ini akan mencari tempat placement baru yaitu baik berubah menjadi kredit maupun ditempatkan di pasar SBN,” paparnya.

Helmi juga menyebut target proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2026 sebesar 5,4% cukup memungkinkan.

“Karena tahun depan jangan lupa ada efek tahun dasar yang rendah. Di awal tahun ini kan belanja pemerintah kontraksi, bahkan di kuartal pertama pun pertumbuhan ekonomi turun. Ini akan menjadi dasar yang rendah untuk perbandingan PDB year-on-year di tahun depan,” paparnya.

“Setidaknya kuartal pertama (2026) mungkin pertumbuhan ekonomi akan terkerek ke atas karena ada efek normalisasi belanja pemerintah yang tadinya tahun ini tersendat di awal tahun, tahun depan di awal tahun akan sudah lebih ada momentum,” pungkasnya. (E-4)

Koperasi Merah Putih Tak Pakai Uang APBN, Zulhas Ungkap Skemanya

Koperasi Merah Putih Tak Pakai Uang APBN, Zulhas Ungkap Skemanya



loading…

Menko Bidang Perekonomian dan Pangan, Zulkifli Hasan menegaskan, bahwa program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara langsung. Foto/Dok

JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian dan Pangan, Zulkifli Hasan menegaskan, bahwa program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) secara langsung.Ia menyatakan bahwa pemerintah memilih pendekatan yang berbeda, yakni berbasis platform pinjaman melalui bank-bank milik negara (Himbara) agar koperasi lebih mandiri dan berorientasi pada model bisnis yang berkelanjutan.

“Ini kita pengalaman, koperasi-koperasi dari dulu anggarannya urusannya uang. Anggaran bagi duit, setahun tutup, bagi uang, berapa tahun tutup. Oleh karena itu kita melakukan dengan cara yang benar, bukan cara yang mudah. Anggaran pemerintah ditempatkan di Himbara,” jelasnya, Jumat (15/8/2025).

Lebih lanjut, Menko yang akrab disapa Zulhas itu menjelaskan bahwa setiap koperasi akan mendapat platform pinjaman hingga Rp3 miliar, namun hanya dapat digunakan sesuai jumlah barang yang dibutuhkan dan dijaminkan. Baca Juga: 1,2 Juta AgenBRILink Siap Dukung Operasional Koperasi Desa Merah Putih

“Misalnya koperasi memerlukan gas 3 kilo sebanyak 2.000 tabung, nilainya Rp100 juta, maka dia hanya boleh mengambil Rp100 juta, yang dari perbankan nanti akan langsung dibayarkan kepada patra niaga, begitu juga Sembako dan lain-lain,” ujarnya.

Seluruh sistem operasional Kopdes Merah Putih juga disebut Zulhas didesain secara non-tunai (cashless) dan terintegrasi melalui sistem digital yang dikembangkan oleh Telkom, sehingga pengawasan dapat dilakukan secara real-time.

Zulhas sendiri menekankan Kopdes Merah Putih dirancang untuk memangkas rantai pasok yang panjang dan menghapus peran tengkulak serta rentenir di tingkat desa. Lewat sistem yang tertata, koperasi akan langsung terhubung dengan pusat distribusi berbagai kebutuhan pokok masyarakat desa.

“Misalnya ada tujuh gerai yang diperintahkan oleh Bapak Presiden. Antara lain sembako, gas 3 kg, pupuk itu semua yang dibutuhkan desa. Kemudian ada juga layanan Brilink, Mandiri Link, dan BSI Link. Itu dari rentenir bisa langsung akses perbankan dengan cepat,” jelasnya.

Momen Prabowo Batuk saat Sampaikan Pidato RUU APBN 2026 di Depan Wakil Rakyat

Momen Prabowo Batuk saat Sampaikan Pidato RUU APBN 2026 di Depan Wakil Rakyat



loading…

Presiden Prabowo Subianto batuk saat menyampaikan pidato Pengantar RUU APBN Tahun 2026 dan Nota Keuangannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Foto/Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto tampil bersemangat saat menyampaikan pidato Pengantar RUU APBN Tahun 2026 dan Nota Keuangannya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Saking semangatnya, di tengah pidato Prabowo sempat terbatuk-batuk.

Mulanya Prabowo membeberkan bahwa kuatnya ekonomi menunjang peningkatan kesejahteraan rakyat. Tingkat pengangguran turun menjadi 4,76% di Februari 2025, dari 4,82% tahun lalu, dengan 3,6 juta lapangan kerja baru yang berhasil diciptakan.

Tingkat kemiskinan, kata Prabowo, dapat ditekan menjadi 8,47%, terendah sepanjang sejarah. “Pemerintah bekerja keras agar inflasi tetap rendah di kisaran 2,4% sehingga menjaga daya beli rakyat terutama masyarakat yang tidak mampu,” kata Prabowo.

Setelah itu, Prabowo terbatuk-batuk. Prabowo kemudian mengambil saputangan yang ada di podium. “Maaf, tadi pagi agak semangat pidato saya,” ujar Prabowo merujuk pidato sebelumnya dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD.

Baca Juga: Prabowo Sebut Anggaran Pendidikan 2026 Rp757,8 Triliun, Terbesar Sepanjang Sejarah NKRI

Prabowo pun melanjutkan pidatonya bahwa inilah bukti nyata, dengan kerja keras dan kesungguhan maka mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan optimisme dan kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek perekonomian Indonesia tinggi. Realisasi investasi paruh pertama 2025 mencapai target APBN dan pasar saham kita pun menunjukkan perkembangan menggembirakan di tengah situasi global yang sangat tidak pasti.