Apakah Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Wajib Bayar Royalti?

Apakah Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Wajib Bayar Royalti?



loading…

Apakah menyanyikan lagu Indonesia Raya wajib membayar royalti? Pertanyaan ini muncul di tengah ramainya kisruh royalti antara pencipta lagu dan penyanyi. Foto/istemewa

JAKARTA – Apakah menyanyikan lagu Indonesia Raya wajib membayar royalti ? Pertanyaan ini muncul di tengah ramainya kisruh royalti antara pencipta lagu dan penyanyi. Lagu ciptaan WR Supratman itu kini menjadi sorotan dalam sidang uji materi UU Hak Cipta, memicu diskusi soal hak ekonomi dan moral atas lagu kebangsaan yang telah menjadi milik seluruh rakyat Indonesia.

Isu ini mencuat dalam sidang uji materi UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang digelar di Mahkamah Konstitusi (MK) pada 7 Agustus 2025. Salah satu hakim MK, Arief Hidayat, menyampaikan bahwa jika hak cipta diterapkan secara kaku, maka WR Supratman sebagai pencipta lagu Indonesia Raya bisa menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.

“Jika kita mengikuti pasal ini secara harfiah, maka orang terkaya di Indonesia adalah WR Supratman,” kata Arief.

Arief menyoroti fakta bahwa lagu kebangsaan ini dinyanyikan di berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga pejabat negara. Menurutnya, penciptaan karya seperti lagu nasional seharusnya mengedepankan nilai sosial, bukan hanya nilai ekonomis.

Baca Juga: Lagu Indonesia Raya Berkumandang di Bastille Day Paris

Apakah Manny Pacquiao Pantas Menjadi Petinju Favorit Fans Tinju?

Apakah Manny Pacquiao Pantas Menjadi Petinju Favorit Fans Tinju?



loading…

Apakah Manny Pacquiao Benar-benar Menjadi Petinju Favorit Fans Tinju?/Boxing News 24

Apakah Manny Pacquiao benar-benar menjadi petinju terbaik favorit penggemar tinju di seantero dunia? Selama bertahun-tahun, tinju telah menjadi favorit para penggemar, seperti ketika Jack Dempsey dan Gene Tunney menarik 120.557 penggemar di Sesquicentennial Stadium di Philadelphia pada tanggal 23 September 1926 untuk memperebutkan gelar juara Kelas Berat milik Dempsey.

Meskipun Dempsey akan kalah dalam pertarungan beruntun dari Tunney, termasuk pertandingan ulang yang disebut sebagai ‘The Long Count’ ketika peraturan baru ketika seorang petinju dijatuhkan, petinju yang memulainya harus pergi ke sudut netral. Dempsey berdiri di atas Tunney selama sekitar 15 detik sebelum hitungan dimulai. Dempsey, meskipun kalah, tetap menjadi favorit para penggemar.

Baca Juga: Bobot Terence Crawford Lebih Berat Lawan Canelo, Ryan Garcia: Kecepatannya Hilang?

Baru pada bulan Juni 1937, ‘The Brown Bomber’ Joe Louis menjadi juara, saat ia merebut gelar kelas berat dari ‘The Cinderella Man’ James Braddock melalui kemenangan KO di Chicago. Tahun berikutnya, Louis membalas dendam atas kekalahan satu-satunya dari Max Schmeling dari Jerman. Ia mengatakan ‘sampai saya mengalahkan Schmeling, saya belum menjadi juara’

Di Yankee Stadium, hal ini dilakukannya pada ronde pertama. Dia adalah juara aktif pertama yang masuk militer. Bersama dengan Louis, petinju yang dianggap sebagai petinju pound-for-pound terbaik yang pernah ada, ‘Sugar’ Ray Robinson, pemegang gelar kelas welter dan kelas menengah yang juga menjadi favorit para penggemar.

Apakah Sah Puasa Orang yang Sudah Mumayyiz?

Apakah Sah Puasa Orang yang Sudah Mumayyiz?



loading…

Mumayyiz, adalah anak yang telah mencapai atau memiliki daya pikir tentang baik dan buruk, sehingga ketika ia berpuasa hukumnya sah. Foto ilustrasi/freepik

Apakah sah puasa orang yang sudah mumayyiz ? Lantas, siapa sebenarnya mumayyiz ini dan bagaimana hukum ibadah atau amal saleh yang dilakukannya?

Dalam Islam, istilah “mumayyiz”ini berasal dari akar kata dalam bahasa Arab yang berarti “tertib” atau “memiliki kesadaran.”
Syaik Wahbah Al-Zuhaili dalam bukunya yang berjudul “Fiqih Islam,” menjelaskan bahwa mumayyiz adalah kondisi seseorang (merujuk kepada usia anak) telah mampu membedakan antara yang benar dan yang salah, serta mampu mengenali manfaat dan kerugian dari suatu hal.

Dalam ilmu fiqih , mumayyiz adalah salah satu syarat sah dalam melaksanakan ibadah salat dan puasa. Oleh karena itu, puasa orang yang sudah mumayyiz dapat dianggap sah dan diterima, termasuk salatnya. Satu hal yang perlu dicatat adalah mumayyiz bukanlah syarat fisik, melainkan psikologis. Lazimnya, seorang anak mencapai usia mumayyiz saat berusia sekitar 7 tahun.

Orang tua yang membimbing anaknya dalam melaksanakan latihan puasa dan ibadah salat akan memperoleh pahala. Hal ini karena bimbingan tersebut akan membantu anak dalam menjalankan ibadah saat sudah mencapai masa baligh nantinya. Pendidikan agama dan bimbingan orang tua memainkan peran penting dalam perkembangan spiritual anak.

Hukum Puasa bagi Mumayyiz

Dalam ilmu fikih, untuk menjelaskan perkembangan anak ada yang disebut tamyiz. Tamyiz adalah tingkatan kemampuan seorang anak yang sudah dapat membedakan hal yang baik dan yang benar. Dengan kata lain, tamyiz adalah tingkatan daya pikir dalam perkembangan seorang anak. Sedangkan mumayyiz, adalah anak yang telah mencapai daya pikir tersebut.

Dikutip dari NU online, hukum puasa Ramadan bagi anak salah satu syarat wajib puasa Ramadan adalah baligh . Anak kecil yang belum baligh tidak diwajibkan melaksanakan puasa. Dengan demikian hukum puasa bagi anak kecil tidaklah wajib. Namun, jika sudah mencapai kondisi tamyiz disunahkan baginya untuk puasa dan puasanya diterima. Sebaliknya, jika belum tamyiz, puasanya tidak sah. Tamyiz adalah keadaan anak yang sudah bisa makan, minum, dan istinja atau bercebok sendiri.

Baca juga: Rukun Puasa Ramadan Beserta Syarat Wajibnya

Syaikh Ibrahim Al-Bajuri dalam kitab Hasyiyatul Bajuri menjelaskan:

قوله (والبلوغ) فلا يجب على الصبي، ثم إن كان مميزا صح منه وإلا فلا

Artinya, “Salah satu syarat wajib puasa adalah baligh maka tidak wajib atas anak kecil. Kemudian jika ia sudah mumayyiz maka puasanya sah, jika belum mumayyiz maka tidak sah” (Ibrahim Al-Bajuri, Hasyiyatul Bajuri, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2017], jilid I, halaman 551).

Adapun tentang kesunahan puasa Ramadan bagi anak kecil dijelaskan dalam kitab Al-Muhaddzab: