Swiss-Belresort Dago Heritage Hadirkan Promo Summertime Flavours selama Agustus 2025

Swiss-Belresort Dago Heritage Hadirkan Promo Summertime Flavours selama Agustus 2025


Swiss-Belresort Dago Heritage Hadirkan Promo Summertime Flavours selama Agustus 2025
Swiss-Belresort Dago Heritage Bandung(Dok. Swiss-Belresort)

SWISS-Belresort Dago Heritage Bandung meluncurkan promo kuliner eksklusif bertajuk Summertime Flavours di Swiss-Kitchen™ Restaurant sepanjang Agustus 2025. Program ini menawarkan berbagai pilihan makanan dan minuman segar dengan cita rasa khas musim panas.

General Manager Swiss-Belresort Dago Heritage, Gerri Primacitra, mengatakan promo ini dirancang untuk menghadirkan pengalaman bersantap yang berbeda. “Hidangan terbatas ini menggabungkan bahan-bahan premium, rasa yang berani, dan presentasi kreatif untuk memanjakan indra. Baik pecinta kuliner maupun tamu yang ingin mencoba sesuatu yang baru, semua bisa menemukan pilihan favorit,” ujarnya.

Menu Makanan Mulai Rp65.000++

Empat hidangan utama ditawarkan dengan harga mulai Rp65.000++ per porsi, antara lain:

  1. Chicken Burger with Creamcheese, terdiri dari ayam panggang, roti burger, salsa, krim keju, keju cheddar, selada, dan keripik kentang.
  2. Bebek Betutu, olahan bebek khas Bali dengan rempah tradisional, sambal embe, sayuran, dan nasi uap.
  3. Mie Tektek, mie kuning dengan telur ayam, ayam cincang, choy sum, kubis putih, tomat, bawang daun, bawang goreng, kerupuk, dan saus cabai.
  4. Penne Chicken Alfredo, pasta penne dengan ayam, krim, keju parmesan, dan taburan peterseli.

Minuman Segar Mulai Rp45.000++

Selain makanan, tersedia juga varian mocktail segar dengan harga mulai Rp45.000++ per gelas, di antaranya:

  1. Dago Attack Mocktail, perpaduan jeruk segar, jus limau, ekstrak jahe, dan sirup grenadine.
  2. Ketan Rempah Delight, minuman berbasis beras ketan hitam, susu kental manis, jus jahe segar, dan air panas.
  3. Strawberry Basil Spritzel, campuran stroberi segar, basil, air soda, dan jeruk nipis. (Z-10)

18 Agustus 2025 Libur Nasional atau Cuti Bersama? Ini Aturannya

18 Agustus 2025 Libur Nasional atau Cuti Bersama? Ini Aturannya



loading…

Pemerintah menetapkan hari ini, Senin 18 Agustus 2025 sebagai cuti bersama nasional. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-80 RI. Foto/Aldhi Chandra Setiawan

JAKARTA – Pemerintah menetapkan hari ini Senin 18 Agustus 2025 sebagai cuti bersama nasional. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI). Pengumuman tersebut disampaikan melalui siaran pers Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) pada 1 Agustus 2025.

Selain itu diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri terbaru dengan nomor: 933/2025, 1/2025, dan 3/2025 tentang perubahan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2025.

Baca juga: Profil Lengkap 76 Anggota Paskibraka 2025 Siap Kibarkan Bendera Merah Putih di Istana Binti Mufarida

Dalam SKB tersebut, tambahan satu hari libur ditetapkan pada Senin, 18 Agustus 2025. Hari itu bukan merupakan libur nasional, melainkan cuti bersama untuk memperingati Proklamasi Kemerdekaan.

Prakiraan Cuaca Senin, 18 Agustus 2025 Waspada Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi

Prakiraan Cuaca Senin, 18 Agustus 2025 Waspada Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi


Prakiraan Cuaca Senin, 18 Agustus 2025: Waspada Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi
Berikut prakiraan cuaca hari ini(freepik)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca pada Senin, 18 Agustus 2025, dipengaruhi oleh sirkulasi siklonik dan daerah konvergensi yang meningkatkan potensi hujan sedang hingga lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi di sejumlah perairan.

Bibit siklon Tropis 91W terpantau di Laut Cina Selatan dengan kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan minimum 1003 hPa. Sistem ini bergerak ke arah barat-barat laut dan berpotensi menjadi siklon kategori rendah dalam 24 jam ke depan.

Hasil analisis menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di perairan barat Sumatera Barat dan Selat Makassar, membentang dari perairan Barat Lampung hingga Bengkulu, serta di perairan selatan Banten hingga Lampung.

Fenomena ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin dan pertemuan angin (konvergensi) memanjang dari Vietnam hingga Laut Cina Selatan, dan sistem ini bergerak ke arah barat barat laut dan potensi menjadi siklon dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah. 

Daerah konvergensi lainnya memanjang dari Selat Kalimantan hingga Jambi, mencakup Kalimantan Utara hingga Kalimantan Barat, serta Kalimantan Timur hingga Kalimantan Tengah.

Di Sulawesi, konvergensi meliputi wilayah Tenggara hingga Barat, termasuk Sulawesi Utara hingga Gorontalo, serta di Laut Sulawesi dari Laut Seram hingga Laut Maluku.

Sementara itu, di Papua, daerah konvergensi terbentang dari Selatan hingga Papua Barat Daya.

Kombinasi dinamika atmosfer tersebut menyebabkan potensi hujan sedang hingga lebat di sejumlah wilayah. 

Selain itu, potensi Hujan lebat hingga sangat lebat diprediksi terjadi di Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir rob di beberapa wilayah:

  • Pesisir Jawa Tengah
  • Pesisir Papua Selatan 
  • Pesisir Maluku. 

Selain itu, potensi gelombang tinggi akibat peningkatan kecepatan angin permukaan lebih dari 25 knot terjadi di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Samudra Hindia Selatan, Banten hingga barat daya Lampung, perairan utara Australia, dan Laut Arafuru

Melalui kanal resmi BMKG, Rain Celada Manik, prakirawan BMKG, menyampaikan prakiraan cuaca di kota-kota besar Indonesia:

Wilayah Pulau Sumatera

  • Berawan: Banda Aceh dan Medan
  • Berawan Tebal: Pekanbaru dan Padang
  • Potensi Hujan Ringan: Palembanv
  • Potensi Hujan Sedang: Pangkalpinang
  • Waspada Potensi Hujan Petir: Jambi, Bengkulu, dan Bandar Lampung

Wilayah Pulau Jawa

  • Berawan Tebal: Jakarta, Serang, dan Bandung
  • Potensi Hujan Ringan: Surabaya
  • Waspada Potensi Hujan Petir: Semarang dan Yogyakarta

Wilayah Pulau Bali dan Nusa Tenggara

  • Cerah Berawan – Berawan: Kupang
  • Berawan: Denpasar
  • Waspada Potensi Hujan Petir: Mataram

Wilayah Pulau Kalimantan

  • Potensi Hujan Ringan: Tanjung Selor, Samarinda, Palangkaraya, Banjarmasin, Pontianak

Wilayah Pulau Sulawesi

  • Potensi Hujan Ringan: Makassar  Kendari, Palu, Gorontalo
  • Waspada Potensi Hujan Petir: Manado

Wilayah Pulau Papua

  • Potensi Hujan Ringan: Ternate, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayapura, dan Jayawijaya
  • Potensi Hujan Petir: Ambon dan Merauke

BMKG juga memperingatkan suhu diprediksi 31-34 derajat celcius di Aceh, Medan, Jambi, Lampung, dan daerah sekitarnya. 

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan memantau informasi cuaca terbaru melalui aplikasi dan kanal resmi BMKG guna mengantisipasi perubahan kondisi cuaca secara cepat.

Sumber: YouTube BMKG

Pertemuan Trilateral Trump, Putin dan Zelensky Digelar 22 Agustus

Pertemuan Trilateral Trump, Putin dan Zelensky Digelar 22 Agustus



loading…

Pertemuan trilateral Trump, Putin dan Zelensky digelar 22 Agustus mendatang. Foto/X/White House

WASHINGTON – Presiden AS Donald Trump berencana untuk mengadakan pertemuan trilateral dengan mitranya dari Rusia dan Ukraina paling cepat pada 22 Agustus. Itu dilaporkan situs berita Axios melaporkan pada hari Sabtu.

Setelah pertemuan puncaknya pada hari Jumat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, Trump mengatakan kepada para pemimpin Eropa melalui panggilan telepon bahwa ia ingin mengatur pertemuan dengan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Trump dijadwalkan bertemu dengan Zelensky di Gedung Putih pada hari Senin dan telah mengundang para pemimpin Eropa untuk hadir.

Putin belum secara terbuka mengonfirmasi keikutsertaannya dalam pertemuan puncak yang diusulkan tersebut.

Baca Juga: Anak Durhaka di India Memerkosa Ibunya 2 Kali, Klaim sebagai Hukuman

Prakiraan Cuaca Minggu 17 Agustus 2025 Cerah dan Hujan Iringi HUT ke-80 RI

Prakiraan Cuaca Minggu 17 Agustus 2025 Cerah dan Hujan Iringi HUT ke-80 RI


Prakiraan Cuaca Minggu 17 Agustus 2025: Cerah dan Hujan Iringi HUT ke-80 RI
Ilustrasi(Medcom)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk periode Minggu, 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 RI. Sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan, masih berada dalam musim kemarau dengan kondisi cuaca cerah hingga berawan.

Meski demikian, BMKG mengingatkan adanya potensi hujan ringan hingga sedang di sejumlah daerah. Hal ini dipicu oleh dinamika atmosfer, termasuk sirkulasi siklonik di perairan barat Sumatera Barat serta sejumlah daerah konvergensi yang terbentuk di Sumatera, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, hingga Kepulauan Aru.

Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

BMKG menyebutkan, hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jawa Tengah, Maluku Utara, dan Papua Tengah. Sementara itu, angin kencang berpotensi melanda Aceh, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Untuk wilayah pesisir, gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di Samudera Hindia barat Lampung dan Samudera Hindia selatan Jawa. Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Maluku, dan Papua Selatan.

Suhu Panas di Kota-Kota Besar

Suhu udara relatif tinggi masih diperkirakan terjadi di beberapa kota besar, termasuk Pangkal Pinang, Serang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya, dengan suhu berkisar 32–33 derajat Celsius. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kondisi tubuh, terutama yang beraktivitas di luar ruangan.

Prakiraan Cuaca Per Wilayah

  • Sumatera: Banda Aceh berawan, sementara Medan, Pekanbaru, Padang, dan Pangkal Pinang berpotensi hujan ringan. Bandar Lampung diprediksi berawan tebal.
  • Jawa: Serang, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta berawan tebal. Semarang berpotensi hujan ringan, sedangkan Surabaya berudara kabur.
  • Bali & Nusa Tenggara: Kupang dan Mataram cerah berawan, Denpasar berpotensi hujan ringan.
  • Kalimantan: Palangkaraya, Pontianak, dan Samarinda berpotensi hujan ringan, sedangkan Banjarmasin dan Tanjung Selor berpotensi hujan disertai petir.
  • Sulawesi: Makassar berawan tebal, Palu, Gorontalo, Manado, dan Kendari hujan ringan. Mamuju berpotensi hujan petir.
  • Papua & Maluku: Manokwari dan Merauke berawan, Ternate, Jayapura, dan Jayawijaya hujan ringan. Ambon dan Nabire berpotensi hujan sedang, sementara Sorong berpotensi hujan disertai petir.

BMKG mengingatkan, informasi prakiraan ini bersifat umum. Untuk informasi lebih spesifik, masyarakat dapat memantau aplikasi Info BMKG atau situs resmi www.bmkg.go.id. (E-3)

 

Pahlawan Tanpa Sorotan Kisah Para Tokoh yang Menghidupkan Proklamasi 17 Agustus 1945

Pahlawan Tanpa Sorotan Kisah Para Tokoh yang Menghidupkan Proklamasi 17 Agustus 1945


Pahlawan Tanpa Sorotan: Kisah Para Tokoh yang Menghidupkan Proklamasi 17 Agustus 1945
Ilustrasi(wikipedia)

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah puncak dari perjuangan panjang rakyat. Di balik pembacaan teks oleh Ir Soekarno, terdapat banyak sosok penting yang harus diketahui. Mereka bekerja dalam diam, tetapi memiliki peran besar dalam sejarah.

Sayuti Melik, Pengetik Teks Proklamasi

Sayuti Melik diberikan tugas untuk mengetik ulang dokumen Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ia ditunjuk langsung Ir Soekarno dan Moh. Hatta. 

Pengetikan dilakukan di kediaman Soekarno setelah teks ditulis dengan tangan. Sayuti melakukan beberapa perubahan pada redaksional. Ia mengubah kata “tempoh” menjadi “tempo”. Ia mengganti kalimat “wakil-wakil bangsa Indonesia” menjadi “atas nama bangsa Indonesia”.

Penyuntingan itu dilakukan Sayuti menggunakan mesin tik milik Kepala Kantor Perwakilan Jerman. Mesin tersebut dipinjam dari Mayor Laut Dr Hermann Kandeler.

Alex Mendur dan Frans Mendur adalah dua fotografer yang merekam momen proklamasi. Keduanya bekerja di Kantor Berita Domei pada waktu itu. Tugas mereka dilakukan dalam situasi yang berisiko tinggi.

Mereka mengambil gambar di Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Salah satu foto terkenal adalah ketika Soekarno membacakan teks proklamasi. 

Mereka harus menyembunyikan film negatif agar tidak dirampas tentara Jepang. Foto-foto tersebut sekarang menjadi bagian dari arsip sejarah nasional. Tanpa kontribusi mereka, tidak akan ada dokumentasi visual resmi saat proklamasi.

Fatmawati Soekarno, Penjahit Sang Saka Merah Putih

Bendera Merah Putih yang dikibarkan pada saat proklamasi dijahit Fatmawati Soekarno. Ia menggunakan kain katun biasa dan menjahitnya secara manual. Proses menjahit dilakukan di rumahnya, beberapa hari sebelum proklamasi.

Fatmawati menggabungkan dua kain polos, merah dan putih. Ia menjahitnya dengan sederhana tetapi penuh semangat. Bendera itu lalu dikibarkan oleh Latief Hendraningrat dan Suhud. Kini, bendera tersebut dikenal sebagai Bendera Pusaka. Simbol perjuangan ini menjadi warisan bersejarah Indonesia.

Wage Rudolf Soepratman, Pencipta Indonesia Raya

Lagu Indonesia Raya resmi dinyanyikan untuk pertama kalinya pada 17 Agustus 1945. Lagu yang ditulis Wage Rudolf Soepratman ini dikenal sejak 1928.

Pada hari proklamasi, lagu tersebut dinyanyikan tanpa alat musik pengiring. Meskipun sederhana, lagu itu mampu membangkitkan semangat para hadirin. Suasana khidmat menyelimuti momen bersejarah tersebut. Sejak saat itu, Indonesia Raya menjadi lagu kebangsaan resmi Republik Indonesia.

Peristiwa proklamasi bukan hanya hasil dari perjuangan tokoh-tokoh utama. Terdapat kontribusi dari pihak-pihak yang tidak berada di pusat sorotan. Sayuti Melik, Mendur Bersaudara, dan Fatmawati Soekarno adalah bagian penting dari momen itu.

Peran mereka menunjukkan kemerdekaan dicapai melalui berbagai cara. Ada yang mengetik, menjahit, memotret, atau menyanyi. Semua berkontribusi untuk perjuangan bangsa ini dengan cara mereka masing-masing.

Generasi saat ini patut mengenal tokoh-tokoh ini. Penghormatan terhadap sejarah dimulai dengan mengetahui siapa saja yang terlibat di dalamnya. (Universitas Narotama/Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI/Pemerintah Provinsi Jawa Tengah/Wikipedia/Z-2)

 

Siap-Siap, Ekspor RI ke AS bakal Turun 5-10 Mulai Agustus Ini

Siap-Siap, Ekspor RI ke AS bakal Turun 5-10 Mulai Agustus Ini


Siap-Siap, Ekspor RI ke AS bakal Turun 5%-10% Mulai Agustus Ini
Ilustrasi: Pekerja mengoperasikan alat berat untuk mengangkut kontainer saat bongkar muat di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Maluku Utara.(Antara/Andri Saputra)

CHIEF Economist Permata Bank Josua Pardede menyebut berlakunya tarif resiprokal AS sebesar 19% berpotensi menurunkan nilai ekspor Indonesia ke ‘Negeri Paman Sam’ sekitar 5%-10% secara tahunan (yoy). Ia juga melihat adanya potensi pelemahan pesanan baru dari konsumen di AS.

“Memang tidak bisa kita simulasikan secara pasti, tapi tentu akan ada potensi penurunan nilai ekspor ke US secara langsung, mungkin setidaknya bisa melambat 5%-10% (yoy),” ujarnya dalam media briefing daring, Senin (11/8).

Komoditas yang diprediksi paling terdampak antara lain tekstil pakaian (HS 61-62), karet (HS 40), kayu dan produk turunannya (HS 44), alas kaki (HS 64), dan juga produk elektronik (HS 85). Perlambatan ekspor Indonesia ke AS ini diprediksi mulai terjadi di kuartal ketiga tahun ini. 

Untuk itu, kata Josua, perlu ada intervensi kebijakan dari pemerintah. Misalnya pemberian insentif ataupun stimulus bagi sektor-sektor padat karya yang terekspos langsung pada pasar AS.

“Tentunya dampaknya bisa lebih rendah lagi, ataupun dampak negatifnya bisa diminimalkan,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Head of Macroeconomics & Market Research Permata Bank Faisal Rachman menyebut secara umum sejauh ini nilai ekspor Indonesia ke AS sering double digit. Namun setelah implementasi tarif resiprokal, kemungkinan akan turun 3 sampai 5 poin persentase di semester kedua, terutama sekitar Agustus ini.

“Kita tahu bahwa AS itu tujuan ekspor kedua terbesar setelah Tiongkok. Satu sisi Tiongkok kemungkinan juga akan melemah sehingga tidak akan kuat juga permintaan dari sana. So overall kita lihat memang ada penurunan dari double digit itu sekitar 3 sampai 5 percentage point,” jelasnya. (Ifa/E-1)

Awas, Cuaca Ekstrem Berpotensi di Sejumlah Daerah di Jawa Tengah Senin 11 Agustus

Awas, Cuaca Ekstrem Berpotensi di Sejumlah Daerah di Jawa Tengah Senin 11 Agustus


Awas, Cuaca Ekstrem Berpotensi di Sejumlah Daerah di Jawa Tengah Senin 11 Agustus 
Awan tebal menyelimuti kawasan Pegunungan Dieng(Akhmad Safuan/MI)

CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada bencana hidrometeorologi dan air laut pasang (rob) masih berlangsung di perairan utara.

Pada pagi cuaca di Jawa Tengah masih cerah dan berawan, namun memasuki siang, sore hingga malam kondisi berubah dratis katebavcyaca buruk yakni hujan dengan intensitas ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah di provinsi ini, bahkan di sejumlah daerah berpotensi meningkatkan menjadi ekstrem.

Meskipun gelombang di perairan utara 0,5-1,25 meter dan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter ataucukup landai dan aman untuk aktivitas pelayaran, namun di perairan utara Jawa Tengah air laut pasang (rob) masih berlangsung dengan ketinggian air maksimum 0,9 meter berdampak banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah.

“Warga berada di sejumlah pesisir Pantura seperti Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati waspadai banjir rob yang datang pada pukul 06.00-13.00 WIB,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Shafira Tsanyfadhila.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Arif N secara terpisah Senin (11/8) mengatakan kondisi cuaca di Jawa Tengah berubah buruk, bahkan berpotensi terjadi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir di empat daerah seperti Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo dan Temanggung.

Sedangkan daerah lain di Jawa Tengah, ungkap Arif, berpeluang diguyur hujan ringan-sedang pada siang, sore hingga malam yakni Banyumas, Mungkid, Boyolali, Karanganyar, Sragen, Pati, Kudus, Ungaran, Kajen, Slawi, Magelang, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa. “Selebihnya diguyur hujan ringan,” tambahnya.

Sebagai dampak perubahan cuaca ini, menurut Arif, maka diminta warga berada di Jawa Tengah untuk kewaspadai kondisi tersebut, Kareba berpotensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung terutama pada empat daerah tersebut.

“Angin bertiup bertiup dari arah timur ke selatan dengan kecepatan 5-25 kilometer per jam, suhu udara berkisar 18-33 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 50-90 persen,” kata Arif.(H-4)

Fenomena Hujan Meteor Perseid akan Hiasi Langit di Bulan Agustus 2025, Begini Cara Menyaksikannya

Fenomena Hujan Meteor Perseid akan Hiasi Langit di Bulan Agustus 2025, Begini Cara Menyaksikannya


Fenomena Hujan Meteor Perseid akan Hiasi Langit di Bulan Agustus 2025, Begini Cara Menyaksikannya
Fenomena Hujan Meteor Parseid(Doc NASA)

HUJAN meteor Perseid merupakan salah satu hujan meteor paling aktif setiap tahunnya.

Fenomena ini berlangsung dari pertengahan Juli hingga akhir Agustus dan akan mencapai puncaknya pada malam 12 Agustus hingga menjelang fajar 13 Agustus 2025.

Bagi yang ingin melihat fenomena ini disarankan mulai memantau langit sekitar pukul 11 malam waktu setempat saat jumlah bintang jatuh mulai meningkat, dan dapat terus menyaksikannya hingga fajar. 

Sayangnya, puncak fenomena ini terjadi hanya tiga hari setelah bulan purnama. Hal tersebut lantaran cahaya bulan bisa membuat meteor yang lebih redup sulit terlihat.

Jadi, Kapan Kita Sebenarnya bisa Melihat Hujan Meteor Parseid?

Hujan meteor Perseid berlangsung dari 14 Juli hingga 24 Agustus, dengan puncak aktivitas terjadi pada 11-12 Agustus. 

Fenomena ini berasal dari Komet 109P/Swift-Tuttle dan memiliki Zenithal Hourly Rate (ZHR) sekitar 100, yakni jumlah meteor yang dapat dilihat oleh seorang pengamat dalam satu jam pada puncak aktivitasnya, jika langit gelap, cerah, dan titik radian berada tepat di zenit.

Bagaimana Hujan Meteor Ini Bisa Terjadi?

Perseid terjadi ketika Bumi melewati sisa-sisa puing, berupa bongkahan es dan batu yang ditinggalkan Komet Swift-Tuttle (terakhir kali mendekati Bumi pada 1992).

Fenomena ini mencapai puncaknya sekitar 11-13 Agustus, saat Bumi melintas di bagian paling padat dan berdebu dari jalur puing tersebut. Pada tahun-tahun tanpa cahaya bulan, jumlah meteor yang terlihat cenderung lebih banyak, misalnya pada tahun 2016 silam.

Menurut NASA, sebuah meteorid Perseid melaju dengan kecepatan sekitar 133.200 mph (214.365 kph) saat memasuki atmosfer Bumi, dan pada tahap ini disebut meteor. Sebagian besar Perseid berukuran sangat kecil, hanya seukuran butiran pasir. 

Hampir tidak ada fragmen yang mencapai permukaan Bumi, namun jika ada yang sampai jatuh, fragmen tersebut disebut meteorit.

Perseid memiliki suhu yang sangat panas, mencapai lebih dari 3.000 derajat Fahrenheit (1.650 derajat Celsius) saat setiap fragmennya melintas di atmosfer, menekan sekaligus memanaskan udara di depannya. 

Sebagian besar fragmen terlihat ketika berada sekitar 60 mil (97 kilometer) di atas permukaan Bumi.

Penyebab hujan meteor ini disebabkan oleh Komet Swift-Tuttle.Komet ini ditemukan secara terpisah oleh dua astronom, Lewis Swift dan Horace Tuttle, pada tahun 1862. 

Saat terakhir kali melintas dekat Bumi pada 1992, cahayanya terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang. 

Perlintasan berikutnya, yang diperkirakan terjadi pada tahun 2126, kemungkinan akan membuatnya tampak seperti komet yang dapat dilihat langsung, dengan tingkat kecerahan mirip Komet Hale-Bopp pada 1997.

Sumber: Space.com

SKB 3 Menteri Terbit 18 Agustus Cuti Bersama bukan Libur Nasional

SKB 3 Menteri Terbit 18 Agustus Cuti Bersama bukan Libur Nasional


SKB 3 Menteri Terbit: 18 Agustus Cuti Bersama bukan Libur Nasional
ilustrasi(freepik)

PEMERINTAH resmi menetapkan Senin, 18 Agustus 2025 sebagai cuti bersama nasional dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

“Langkah ini diambil untuk memberikan kesempatan lebih luas kepada masyarakat dalam merayakan momen bersejarah kemerdekaan dengan khidmat, semarak, dan penuh kebanggaan nasional,” ujar Sekretaris Kemenko PMK Imam Machdi dikutip Antara, Kamis (7/8).

SKB ini merupakan perubahan atas SKB sebelumnya, yakni Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024, tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.

Perubahan tersebut menetapkan tambahan cuti bersama tepat sehari setelah peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Dari dokumen resmi yang ditandatangani ketiga menteri, tanggal 18 Agustus 2025 ditambahkan ke dalam daftar cuti bersama, bukan sebagai hari libur nasional.

Melalui Menko PMK Pratikno, selanjutnya SKB ditandatangani oleh tiga menteri yaitu Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini.

Pemerintah juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai kegiatan perayaan, seperti upacara bendera, lomba-lomba tradisional, pesta rakyat, hingga kegiatan budaya dan edukasi.

Selain memperkuat semangat nasionalisme, libur panjang ini diharapkan bisa menggerakkan sektor pariwisata dan ekonomi lokal melalui meningkatnya mobilitas masyarakat.

“Pemerintah mengimbau seluruh instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat luas untuk memanfaatkan momen ini secara produktif dan bertanggung jawab demi mempererat persatuan bangsa,” kata Deputi Kemenko PMK Warsito. (Ant/P-4)