SAAT ini, digitalisasi telah mengubah lanskap bisnis dan cara orang-orang dalam bertransaksi. Tak terkecuali pembayaran non-tunai yang kini menjadi pilihan utama bagi banyak orang karena kepraktisan. Perubahan tersebut juga menuntut para pelaku bisnis untuk beradaptasi dan mengikuti perkembangan teknologi.
Salah satu yang telah menerapkan digitalisasi dalam usahanya adalah Toean Batik, usaha yang didirikan Johan Ferdy sejak 2016 tersebut memanfaatkan sistem pembayaran dan pembukuan digital. Toean Batik adalah merek yang menyediakan berbagai fashion wear batik tulis dari berbagai daerah di Indonesia, terutama dari Madura dan Yogyakarta.
“Di sini kami mengombinasikan batik tulis dengan pemakaian bordir. Jadi semuanya buatan tangan, bukan printing atau mesin,” kata Johan saat dijumpai Media Indonesia di kawasan Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Jumat, (22/8). Saat ini, Toean Batik tengah membuka booth-nya di Pagelaran Sabang Merauke 2025.
Di produknya, Johan menjelaskan, batik tulis Madura biasanya lebih menampilkan warna-warna yang berani, dengan motif yang bentuknya lebih bebas. Sementara batik tulis Jawa seperti dari Yogyakarta, biasanya memiliki kekhasan kerapian dalam motif-motif dan warna yang lebih kalem.
“Kami membanderol produk kami itu dimulai dari harga Rp750 ribu untuk baju batik lengan pendek, sementara untuk lengan panjang dimulai dari Rp1,8 juta–Rp2,5 juta,” terang Johan.
Sebelum pandemi, Johan bersama Toean Batik hadir di berbagai acara-acara pameran seperti Inacraft. Namun, sejak pandemi, Toean Batik lebih banyak memasarkannya via digital. Saat ini, tak jarang Toean Batik juga hadir untuk membuka booth di beberapa kesempatan termasuk dalam acara seni dan budaya seperti Pagelaran Sabang Merauke yang berlangsung hingga 24 Agustus.
Untuk mempermudah transaksi, Toean Batik pun bekerja sama dengan Hitachi POS, sebuah layanan digital milik PT Hitachi Channel Solutions Indonesia. Hitachi POS menjadi aplikasi kasir mitra BCA, yang secara pembayaran sudah terintegrasi dengan BCA untuk QRIS dan ECR pada mesin EDC.
Menurut Johan, dengan menggunakan Hitachi POS, proses transaksi hingga pembukuan menjadi jauh lebih mudah dan simpel.
“Manfaatnya sangat besar sekali bagi kami. Selain memudahkan transaksi, kami juga tidak dibuat pusing untuk melakukan pembukuan. Tinggal sentuh-sentuh aja, semuanya beres, selesai,” terang Johan tentang pengalamannya dalam memanfaatkan layanan Hitachi POS untuk bisnisnya.
“Terutama untuk penginputan inventory itu sudah lengkap di dalamnya. Tidak perlu capek-capek lagi untuk menulis dan mendata secara manual,” tambah Johan.
Selain Johan dan Toean Batik, pelaku usaha yang memanfaatkan layanan Hitachi POS adalah Rumah Rempah. Usaha yang dijalankan oleh Mulyani sejak 2015 ini menyediakan berbagai olahan minuman rempah tradisional Indonesia.
Menemukan popularitasnya sejak pandemi dan melakukan penjualan utamanya via daring, kini Rumah Rempah pun mulai gencar untuk hadir di berbagai acara-acara bazar. Pagelaran Sabang Merauke disebut Mulyani menjadi salah satu acara terbesar yang diikuti oleh Rumah Rempah yang berdomisili di Ciputat, Tangerang Selatan.
“Dibikinnya masih homemade. Untuk produksi minuman tradisionalnya itu dari tahun 2015. Tapi kalau toko rempah-rempahnya itu sebenarnya sudah sejak 1998. Kenapa kami terpikir untuk kemudian mengolah rempah-rempah tersebut menjadi minuman tradisional yang siap minum karena memang banyak permintaan. Awalnya dibuat secara pesanan saja. Dan booming banget saat pandemi, bisa naik sampai 10 kali lipat,” cerita Mulyani kepada Media Indonesia saat dijumpai di sela Pagelaran Sabang Merauke di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta.
Saat ini, Rumah Rempah menyediakan empat varian minuman olahan tradisional, yakni kunyit asem, beras kencur, gula asem, dan wedang jahe. Namun, jika pembeli ingin memesan olahan lain, bisa dilakukan pemesanan terlebih dahulu bahan-bahan rempah apa saja yang diinginkan.
Senada dengan Toean Batik, untuk mempermudah transaksi penjualan saat mengikuti bazar dan event, Rumah Rempah juga mengandalkan sistem digital. Rumah Rempah pun bekerja sama dengan Hitachi POS.
“Pemakaiannya cukup mudah, apalagi kalau untuk pemula. Karena memang aplikasinya gampang banget. Bisa melakukan pembukuan juga, lumayan detail. Jadi sangat terbantu. User experience-nya itu mudah. Jadi begitu buka aplikasinya, dari menu-menunya itu tidak terlalu ribet,” terang pemilik Rumah Rempah Mulyani mengenai penggunaan sistem pembayaran digital milik Hitachi POS.
Membantu UMKM
Regional Merchant Acquisition Lead Jabodetabek Hitachi POS Aditya Mulki Barraufu menerangkan, sistem yang dimiliki aplikasi kasir perusahaannya saat ini memang ditujukan untuk membantu para pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis mereka secara digital. Sehingga, dalam melakukan analisa data dan evaluasi, bisa dilakukan secara efektif tanpa harus repot-repot mengambil tindakan seperti saat masih manual.
Di Pagelaran Sabang Merauke, Hitachi POS sendiri turut membantu digitalisasi bagi 28 UMKM baik yang bergerak di bidang makanan maupun ritel. Tak hanya urusan membayar, Adit menjelaskan layanannya juga turut membantu dalam sistem manajemen.
“Supaya para pelaku bisnisnya tahu, konsumen itu lebih banyak transaksinya pakai apa, apakah kartu debit, kartu kredit, atau Qris. Di Hitachi POS sudah ada laporannya semua. Jadi bisa membantu untuk analisis juga,” terang Adit.
Saat ini, Hitachi POS sendiri telah memiliki dua fitur layanan utama, yakni Hitachi POS Mobile dan Hitachi POS Lite. Untuk versi Mobile, penggunaannya cukup sederhana, yang diperuntukkan bagi para pelaku usaha mikro dan ultra mikro. Dengan jangkauan fitur mudah seperti transaksi, laporan, dan stok.
“Tapi kalau untuk yang versi Lite, fiturnya lebih advance. Bisa sampai ke table management, dengan table map-nya. Ada juga digital ordering, jadi konsumen bisa order dari QR di meja dengan handphone mereka. Terus untuk stocking sampai ke karyawan juga tersedia layanannya di dalam. Untuk laporannya juga lebih kompleks, ada back office-nya.
Saat ini, Hitachi POS sudah ada di sembilan kota di Indonesia dan telah banyak bekerja sama dengan bank-bank BUMN hingga swasta maupun bank daerah. Ke depan, Hitachi POS juga akan berfokus pada pengembangan digitalisasi UMKM untuk memudahkan dalam berbisnis lewat layanan yang dimiliki. (M-1)