loading…
Banyak negara memberikan reaksi melawan pencaplokan Gaza yang diusung PM Benjamin Netanyahu. Foto/X/@belkiswille
Rencana untuk mengambil alih kota terbesar di Gaza diumumkan pada hari Jumat, sehari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel bermaksud untuk mengambil alih kendali militer atas seluruh Jalur Gaza.
Rencana Israel untuk memperluas serangannya ke Gaza diperkirakan akan memperburuk kehancuran kemanusiaan di daerah kantong yang terkepung tersebut, memicu gelombang pengungsian massal lebih lanjut selama krisis kelaparan.
Deretan Reaksi Dunia Melawan Pencaplokan Gaza yang Diusung PM Netanyahu
1. Sekretaris Jenderal PBB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres “sangat khawatir” dengan keputusan Israel untuk menguasai Kota Gaza.
“Keputusan ini menandai eskalasi yang berbahaya dan berisiko memperdalam konsekuensi bencana yang sudah ada bagi jutaan warga Palestina” dan tawanan Israel di Gaza, demikian pernyataan kantornya, seraya menambahkan bahwa eskalasi lebih lanjut akan menyebabkan “pengungsian paksa tambahan, pembunuhan, dan kehancuran besar-besaran”.
Pernyataan tersebut menegaskan kembali “seruan mendesak” Guterres untuk gencatan senjata permanen.
“Sekretaris Jenderal sekali lagi mendesak Pemerintah Israel untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional,” tambahnya.
2. Kepala Hak Asasi Manusia PBB
“Rencana Pemerintah Israel untuk pengambilalihan militer penuh atas Jalur Gaza yang diduduki harus segera dihentikan,” kata Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk dalam sebuah pernyataan.
“Hal ini bertentangan dengan putusan Mahkamah Internasional yang menyatakan bahwa Israel harus mengakhiri pendudukannya sesegera mungkin, demi terwujudnya solusi dua negara yang disepakati, dan demi hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri,” tambah Turk.
3. Kepresidenan Palestina
Kepresidenan Palestina mengecam pengumuman Netanyahu bahwa Israel bermaksud merebut kendali penuh atas Jalur Gaza.
“Ini adalah kejahatan total,” kata kantor Presiden Mahmoud Abbas, menggambarkannya sebagai kelanjutan dari “genosida, pembunuhan sistematis, kelaparan, dan pengepungan”, menurut laporan kantor berita Palestina, Wafa.
Kepresidenan memperingatkan bahwa tindakan Israel akan menyebabkan “bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
4. Hamas
Hamas memperingatkan bahwa keputusan pemerintah Israel untuk meningkatkan perang sama saja dengan “mengorbankan” para tawanan yang ditahan di Gaza.
“Keputusan untuk menduduki Gaza menegaskan bahwa Netanyahu yang kriminal dan pemerintahan Nazi-nya tidak peduli dengan nasib para tawanan mereka,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan. “Mereka memahami bahwa memperluas agresi berarti mengorbankan mereka.”
5. Jihad Islam Palestina
Kelompok bersenjata Palestina tersebut mengatakan bahwa rencana Israel untuk memperluas serangannya di Gaza merupakan “babak baru dalam perang pemusnahan”.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu mengatakan, “Pemerintah entitas Zionis sedang bersiap untuk meningkatkan pembantaian di Gaza,” dan menambahkan, “Kami menganggap pemerintah Arab dan Barat bertanggung jawab untuk mengekang eskalasi ini.”
Mereka menuduh Netanyahu mendorong “pengungsian paksa”, dengan mengatakan bahwa “eskalasinya, yang didukung penuh oleh pemerintahan Trump, bertujuan untuk menduduki Jalur Gaza”.
6. Dewan Presiden Eropa
Keputusan Israel untuk mengambil alih Kota Gaza “harus memiliki konsekuensi bagi hubungan Uni Eropa-Israel” kata Presiden Dewan Uni Eropa Antonio Costa, mendesak pemerintah Israel untuk mempertimbangkan kembali.