Apa Itu Ketuk Ganda? Strategi Serangan Brutal Israel ke RS Nasser Tewaskan Lebih dari 50 Orang



loading…

Israel menerapkan strategi ketuk ganda dalam menyerang RS Nasser. Foto/X/@DrTedros

GAZA – Sekjen WHO, Tedros Ghebreyesus, mengatakan serangan Israel di Kompleks Medis Nasser menghantam gedung utama fasilitas tersebut, tempat unit gawat darurat, bangsal rawat inap, dan unit bedah berada.

Selain menewaskan sedikitnya 20 orang, serangan tersebut melukai lebih dari 50 orang, termasuk “pasien kritis yang sudah menerima perawatan”, kata Ghebreyesus.

“Sementara orang-orang di Gaza kelaparan, akses mereka yang sudah terbatas terhadap layanan kesehatan semakin terhambat oleh serangan berulang kali,” tulisnya dalam sebuah unggahan di X, dilansir Al Jazeera.

“Kami tidak bisa cukup lantang mengatakannya: HENTIKAN serangan terhadap layanan kesehatan. Gencatan senjata sekarang!”

Apa Itu Ketuk Ganda? Strategi Serangan Brutal Israel ke RS Nasser Tewaskan Lebih dari 50 Orang

1. Menarget Tim Penyelamat dan Jurnalis

Kelompok-kelompok hak asasi manusia menggambarkan pengeboman Rumah Sakit Nasser di Khan Younis oleh Israel sebagai serangan “ketuk ganda”, di mana serangan pertama diikuti oleh serangan kedua terhadap tim penyelamat, petugas medis, dan jurnalis yang merespons di lokasi kejadian.

Para pejabat rumah sakit mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan pertama mengenai wartawan yang ditempatkan di atap rumah sakit. Beberapa menit kemudian, ledakan kedua mengguncang rumah sakit. Setidaknya 20 orang tewas.

Kelompok hak asasi manusia Al-Haq mengatakan serangan ini, yang menargetkan “wartawan, pertahanan sipil, dan institusi layanan kesehatan yang dilindungi” merupakan “tindakan genosida yang nyata”.

Baca Juga: NATO Kirim Bantuan Militer Senilai Rp811 Triliun untuk Ukraina

2. Jadi Strategi Brutal Israel yang Terjadi Berulang Kali

Namun, pengeboman ini hanyalah yang terbaru dalam pola serangan ketuk ganda yang terdokumentasi di Gaza, dengan para pemantau hak asasi manusia melaporkan praktik tersebut selama lebih dari satu dekade.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *