loading…
vivo Vision meniru habis-habisan desain Vision Pro, namun dengan harga kurang dari setengahnya. Foto: ist
Pabrikan asal China, vivo, melangkah ke panggung dengan sebuah solusi yang tampak seperti jawaban doa: sebuah perangkat bernama vivo Vision yang desainnya meniru habis-habisan Vision Pro, namun dengan harga kurang dari setengahnya.
Perangkat ini sontak menjadi buah bibir. Namun di balik spesifikasi yang memukau di atas kertas, pertanyaan besarnya adalah: apakah ini sebuah kloning cerdas yang akan mendemokratisasi teknologi, atau sekadar sebuah “jebakan”?
Perang Spesifikasi di Atas Kertas
vivo seolah berhasil melakukan keajaiban. Mari kita bandingkan angka-angkanya:
Harga: vivo Vision diperkirakan akan dijual sekitar 10.000 yuan, atau setara Rp21,5 Jutaan—kurang dari separuh harga Apple Vision Pro.
Bobot: Dengan berat hanya 398 gram, perangkat ini secara signifikan lebih ringan dan menjanjikan kenyamanan lebih.
Di atas kertas, spesifikasi visualnya pun terdengar bombastis: layar Dual Micro-OLED dengan “resolusi binokular 8K”, pelacakan mata presisi tinggi, dan kontrol gestur “cubit” yang sangat familiar bagi pengguna Apple.